Museum Negeri Mpu Tan Tular (MTT) masih kekurangan tenaga. Salah satu yang masih kurang adalah staf bidang koleksi dan konservasi.
Akibatnya, staf yang seharusnya fokus dalam hal konservasi koleksi museum pun mengerjakan pekerjaan lain. Contohnya, beberapa koleksi naskah kuno yang seharusnya dapat diterjemahkan ke Bahasa Indonesia sebagian besar berhenti pada proses alih naskah atau transliterasi.
Endang Pur, Staf Koleksi dan Konservasi Bidang Filologi Museum Negeri Mpu Tantular mengatakan, tugas utamanya adalah melakukan transliterasi dan penerjemahan naskah kuno.
Alumnus Universitas Gajah Mada ini mengatakan, kegiatan transliterasi, apalagi penerjemahan, seringkali tertunda oleh urusan lain seperti menjadi pemandu para mahasiswa yang hendak melakukan penelitian.
“Mereka kan tidak bisa mencari sendiri naskah apa yang dibutuhkan. Jadi saya mendampingi. Belum kalau kami ada acara ke luar kota. Sebenarnya penting juga naskah ini diterjemahkan supaya para peneliti ini lebih mudah,” katanya kepada suarasurabaya.net, Rabu (25/2/2015).
Apalagi, Endang adalah satu-satunya staf yang membidangi filologi. Dialah yang mengkategorikan dan menata 316 naskah kuno yang ada di Museum Mpu Tantular. Ia juga yang membuat ringkasan naskah untuk ditempatkan dalam brosur yang akan dicetak.
“Kalau dibilang kurang, ya jelas kurang. Tidak hanya saya, bidang koleksi dan konservasi ini akhirnya banyak yang pekerjaannya merangkap-rangkap,” ujarnya. Ia membenarkan bahwa staf di bidang tersebut membutuhkan regenerasi. Namun, meski telah mengajukan, Pemprov Jatim masih belum memberikan tanggapan positif.
Nina Rossana, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Museum Mpu Tan Tular menjelaskan bahwa Endang Pur tidak lama lagi akan pensiun. “Kalau belum ada regenerasi, siapa yang akan mengurus naskah-naskah kuna itu,” katanya.
Koleksi di Museum Mpu Tantular dikategorikan menjadi 10 kategori. Antara lain koleksi arkeologi, numismatis (uang kuno), filologi (naskah kuno), etnografi, keramologi (keramik), historika (keris, senjata, dsb.), transportasi, teknologi, seni rupa, dan biologika (manusia purba). Dari 10 kategori ada 10 orang pula staf khusus konservasi. (den/rst)