Henri Subiakto, pakar komunikasi, mengimbau pengguna media sosial dan aplikasi gratis untuk tetap mewaspadai adanya kemungkinan kebocoran data pribadi.
Henri menjelaskan, semua media sosial dan aplikasi pasti mengumpulkan big data penggunanya.
“Saat kita mendownoad aplikasi, secara langsung kita memberikan data pribadi kita. Karena itu kita harus tetap berhati-hati dengan adanya kemungkinan terjadinya pencurian data pribadi kita,” kata Henri dalam program Wawasan Radio Suara Surabaya, Rabu (24/7/2019).
Dia lantas mencontohkan perang dagang antara Amerika Serikat dan China sejatinya juga merupakan perang data. “Karena itu sejak jauh hari, China memproteksi datanya dengan hanya mengizinkan rakyatnya menggunakan media sosial dan aplikasi buatan mereka sendiri,” kata pria yang juga staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika RI.
Sementara, untuk kebijakan pemerintah Indonesia sendiri, menurut Henri, jika kemudian hari terjadi kasus kebocoran data pribadi yang merugikan masyarakat, Menteri Komunikasi akan segera mengevaluasi media sosial atau aplikasi tersebut. “Bisa jadi akan kami blokir,” tutupnya.(iss/ipg)