Dua seniman Surabaya bersama tiga anak kecil melakukan aksi simpatik mengajak masyarakat mengumpulkan koin untuk Australia di Jalan Raya Tunjungan, Surabaya, Senin (23/2/2015).
Aksi terkait pernyataaan Tony Abbott, Perdana Menteri Australia tersebut dilakukan dengan membawa kaleng plastik dan menaruh es batu di atas kepala.
“Aksi simbolik tersebut memiliki pesan, apa yang dikatakan itu harus dipikir dengan kepala dingin,” kata Taufik Hidayat, salah satu seniman aksi, kepada suarasurabaya.net.
Taufik mengatakan, aksi itu sebagai bentuk kritikan terhadap Australia yang mengaitkan persoalan bantuan terhadap Indonesia saat bencana tsunami di Aceh tahun 2004.
“Bantuan bencana itu merupakan bantuan kemanusiaan, jangan dijadikan mesin politik negara,” kata Taufik.
Menurut Taufik, dikemudian hari Pemerintah Indonesia harus lebih selektif saat menerima bantuan dari negara asing.
“Semoga kedepannya pemerintah lebih jeli, dalam menerima bantuan dari negara asing,” katanya.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Tony Abbott yang sedang mengupayakan agar duo Bali Nine yaitu Andrew Chan (31) dan Myuran Sukumaran (33) tidak dieksekusi mati oleh Pemerintah Indonesia.
Dalam upayanya yang terbaru, Abbott berpidato meminta agar Pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia bersikap resiprokal terhadap bantuan Australia di bencana tsunami, dengan membatalkan ekskusi mati terhadap Chan dan Sukumaran. (bry/iss/rst)
Teks Foto:
– Dua seniman Surabaya bersama tiga anak kecil melakukan aksi simpatik mengajak masyarakat mengumpulkan koin untuk Australia di Jalan Raya Tunjungan, Surabaya, Senin (23/2/2015).
Foto: Bruriy suarasurabaya.net