Syafii Maarif Ketua Tim Sembilan dan anggota Wantimpres minta Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI segera turun tangan melerai pertikaian antara KPK dengan Polri yang sudah pada fase membahayakan.
Setelah Budi Gunawan memenangkan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Polri langsung melakukan serangan balik dengan gencar.
Abraham Samad langsung ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemalsuan dokumen KTP oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Polda Sulselbar).
Noval Baswedan penyidik KPK juga ditetapkan sebagai tersangka sebuah kasus di Bengkulu sebelum bergabung dengan KPK.
Selain Budi Wasesa Kabariskrim Polri akan menyita 21 senjata api milik penyidik KPK dengan dalih masa izinnya sudah habis.
Kata Syafii Maarif, kalau Jokowi tidak segera menyelesaikan ketegangan ini, sama halnya pesiden melakukan pembiaran KPK dan Polri bertikai. “Apakah di era Jokowi ini KPK akan kalah?” tanya Syafii Maarif.
Sementara itu dukungan untuk KPK terus bergulir dari berbagai kalangan. Kali ini, pengurus Alumni Universitas Indonesia (UI) mengajak para alumnusnya untuk meramaikan UI Save KPK di gedung KPK Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Imam Prasojo Alumnus FISIP UI yang juga anggota Tim 9, mengatakan, aksi dukung KPK ini akan dilaksanakan Rabu (18/2/2015) sekitar pukul 15.00 WIB hingga selesai.
Dalam siaran persnya, Imam Prasojo mengajak seluruh alumni UI hadir dalam acara penyelamatan KPK.
“Rekan-Rekan UI, keadaan bangsa makin memburuk hari-hari ini untuk itu kontribusi kita sekecil apapun Insya Allah ada artinya. Untuk itu bagi teman-teman UI yang merasa diam bukanlah jalan hidup kita dan ingin berkontribusi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, kami tunggu kehadiran kalin di acara UI Save KPK,” kata Imam Prasojo.(jos/ipg)