Sabtu, 23 November 2024

Potensi Jajanan 80-90an Masih Besar di Masyarakat

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan

Potensi untuk menghidupkan kembali jajanan lawas yang eksis di tahun 80an dan 90an masih luas untuk diterima pasar. Evi Pringgodigdo Pendiri Brandworks Indonesia menjelaskan, potensi itu masih bisa dikembangkan asal dikemas dengan cara-cara yang berbeda.

“Pengemasan jajanan lawas harus mengikuti tren yang ada pada zaman sekarang. Seperti misalnya, harus ada pembaruan kemasan dalam produknya. Harus ada pengemasan dengan desain yang “up to date”. Sekmen pasar di zaman sekarang sudah bergeser,” kata Evi pada Radio Suara Surabaya Sabtu (14/2/2015).

Selain pembaruan dari segi pengemasan, masih menurut Evi, jajanan lawas harus muncul kembali dengan hal-hal yang positif seperti lebih memperhatikan masalah kesehatan dari produk tersebut. Itu yang harus diperhatikan jika produk tersebut ingin diterima lagi di masyarakat.

“Bahan-bahan yang baik akan kembali memunculkan impresi masyarakat. Misalnya, produk lawas tersebut kembali muncul tanpa zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan seperti msg,” ungkapnya

Evi menjelaskan, pudarnya eksistensi jajanan lawas memang kebanyakan disebabkan oleh tidak adanya pembaruan. Itu yang menurutnya membuat masyarakat meninggalkan produk-produk lama.

“Kebanyakan kalau masih ada yang mengkonsumsi jajanan lawas ya dari anak-anak 90an yang ingin bernostalgia. Kalau anak-anak zaman sekarang dikasih jajanan tersebut ya cenderung menolak. Karena tidak adanya inovasi yang ditawarkan,” ujarnya

Selain pengemasan, Evi mengungkapkan, hilangnya eksistensi jajanan tahun 80 dan 90an tersebut juga disebabkan oleh kesan yang diterima masyarakat pada tahun-tahun itu. “Mungkin, pada tahun-tahun itu citra yang berkembang terhadap produk tersebut sudah negatif. Kalau sudah begitu, tambah sulit lagi untuk diterima masyarakat. Apalagi kalau hadir kembali tanpa inovasi,” paparnya (dop/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs