Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember, Jatim, menyiagakan sekitar 14.000 juru pemantau jentik atau Jumantik kader posyandu untuk menekan tingginya penyebaran Demam Berdarah (DB). Jumantik diharapkan dapat membasmi sarang nyamuk Aedes Aegypti penyebar DB.
“Belasan ribu kader tersebut tersebar di 31 kecamatan. Mereka bertugas untuk mengurangi perkembangan jentik nyamuk,” kata Yumarlis, Humas Dinkes Kabupaten Jember, Minggu (8/2/2015).
Para kader Jumantik bertugas memeriksa genangan-genangan air di dalam maupun di luar rumah, serta memantau rumah yang tidak berpenghuni, sehingga jentik nyamuk tidak sampai berkembang biak. “Para kader akan mengajak pemilik rumah untuk berpartisipasi dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin dan teratur,” paparnya.
Yumarlis menjelaskan, angka bebas jentik di Kabupaten Jember masih sekitar 82 persen, padahal idealnya minimal 95 persen. Dari 100 rumah yang disurvei, masih terdapat 18 unit yang belum bebas jentik nyamuk karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN seperti menguras, menutup, dan mengubur barang-barang bekas tempat air,” katanya.
Dinkes Jember juga membagikan abate untuk tempat-tempat penampungan yang tidak bisa dikuras seperti sumur, sehingga jentik nyamuk Aedes Aegypti tidak berkembang biak. Jumlah penderita DB di Kabupaten Jember selama Januari 2015 mencapai 300 orang dan tujuh penderita di antaranya meninggal dunia. Sedangkan sepekan terakhir telah tercatat lebih dari 40 kasus DB.(ant/iss/rst)