Bambang Sukadi Ketua Gabungan Pengusaha Importir mengatakan kalah bersaingnya buah-buahan lokal dengan buah-buahan asing disebabkan karena masalah pasokan yang tidak rutin ke gerai-gerai.
“Gerai-gerai itu mintanya selalu rutin, jadi sebagian besar buah-buah yang ada disana adalah impor,” kata Bambang kepada Radio Suara Surabaya Sabtu (7/2/2015).
Selain itu, masih menurut Bambang, kalahnya buah-buahan lokal di pasaran bukan karena kalah kualitas, namun lebih kepada marketing yang tidak bagus.
“Buah lokal kita itu kualitasnya lebih bagus, tapi kemasannya tidak menarik. Berbeda dengan buah impor yang bentuk dan kemasannya menarik,” ungkapnya.
Saat disinggung mengenai kesegaran dari buah-buahan impor, Bambang mengaku tidak terlalu mengetahui hal itu.
“Teman-teman importir hanya melihat peluang. Kalau masalah tersebut yang pasti dari pihak apel washington contohnya mengatakan apel mereka bisa bertahan antara 6 sampai 8 bulan dengan teknologi khusus,” kata Bambang.
Dirinya menyarankan, selain teknik marketing yang harus diperbarui, petani-petani lokal mestinya diberi pelatihan-pelatihan khusus agar buah-buahan lokal mampu bersaing di pasaran.
“Petani harus digerakkan, misalnya lewat riset dan teknologi. Bantuan kepada petani mutlak diperlukan,” paparnya. (dop/ipg)