Nina Kirana Soekarwo, Ketua Yayasan Kangker Indonesia (YKI) cabang Jawa Timur mengatakan jumlah penderita kanker di Jawa Timur ternyata masih cukup memprihatinkan. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kanker menjadikan para penderita mayoritas baru menyadari dirinya terjangkit kanker setelah masuk stadium lanjut.
“Sebenarnya sudah banyak penurunan, tapi jika dilihat jumlahnya memang masih besar,” kata Nina Kirana Soekarwo, di sela-sela peringatan Hari Kanker Sedunia yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (4/2/2015).
Dari data yang ada, manyoritas penderita kanker adalah para wanita dengan jumlah terbesar adalah penderita kanker payudara yang mencapai 5.127. Angka ini sebenarnya jauh menurun dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 6.094 penderita.
Selain itu, diurutan kedua adalah kanker serviks atau kanker mulut rahim dengan jumlah penderita mencapai 3.813 penderita atau menurun dari tahun 2013 sebanyak 3.971 penderita.
Nina mengatakan, masih tingginya jumlah penderita kanker disebabkan pola hidup yang tidak sehat yang dijalani sebagian besar dari para penderita.
Selain itu, 70 persen penderita ternyata juga baru menyadari jika dirinya menderita kanker setelah mengalami stadium lanjut mulai stadium 2,3,4 bahkan ada yang baru menyadari jika menderita kanker, setelah dirinya divonis tidak lagi berumur panjang.
Untuk membantu para penderita, YKI Jawa Timur saat ini juga telah memiliki rumah singgah yang bisa digunakan bagi para penderita kanker untuk menetap selama masa pengobatan.
Selain itu, sosialisasi juga terus digalakkan dengan menggandeng berbagai organisasi untuk terus menjaga pola hidup sehat.
Penyakit kangker, kata Nina bukanlah penyakit turunan sehingga siapapun bisa terjangkit penyakit ini jika tidak pandai menjaga makanan dan berpola hidup sehat. (fik/ipg)