Musyafak Noer, Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Romahurmuziy (Romi) menyesalkan pertemuan yang digelar kubu Suryadharma Ali di kantor DPW PPP di Jl Kendangsari Surabaya, Kamis (29/1/2015). Menurut Musyafak pertemuan itu adalah ilegal.
“Mereka tidak izin ke kami, padahal saya inikan ketua yang sah. Pertemuan itu sangat ilegal dan kami menyayangkannya,” kata Musyafak Rouf.
Sekadar diketahui, pada Kamis siang Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Suryadharma Ali mengumpulkan para pendukungnya di kantor DPW PPP Jawa Timur. Pertemuan sendiri juga dihadiri Dimyati Natakusuma, Sekjen PPP (versi muktamar Jakarta).
Pertemuan sendiri dihadiri oleh perwakilan dari 22 DPC PPP se Jawa Timur. Dalam pertemuan itu, Musyafak Noer Ketua DPW PPP maupun Didik, Sekretaris DPW PPP memang tak tampak hadir.
Terkait hal ini, Musyafak mengancam akan segera melaporkan pertemuan yang digelar di kantor DPW itu ke pihak kepolisian, karena menilai pertemuan itu adalah ilegal dan melanggar hukum.
Dari data yang dimiliki Musyafak, perwakilan dari 22 DPC yang hadir dalam pertemuan di kantor DPW tidak ada satupun pengurus yang sah.
“Yang hadir di kantor hari ini, itu tidak ada satupun yang datang dari 33 DPC dan pengurus DPW. Kalau mereka mengklaim hadir 22 DPC, itu pembohongan publik karena saya sudah cek ndak ada satupun pengurus DPC yang hadir,” kata dia.
Musyafak sendiri mengakui, saat terjadi pertemuan kubu Suryadharma Ali, beberapa pendukungnya sebenarnya ingin membubarkan acara itu. “Tapi kami tidak ingin bentrokan, setelah acara saja kami akan kesana dan minta mereka dengan kesadaran untuk meninggalkan kantor,” kata Musyafak.
Sementara itu dalam pertemuan yang digelar kubu Suryadharma Ali sendiri sempat diwarnai aksi pembongkaran gembok secara paksa. Aksi pembongkaran ini setelah para pendukung Suryadharma Ali datang, ternyata kantor dalam keadaan terkunci. (fik/rst)