Sabtu, 23 November 2024

Juve Kini Unggul Tujuh Angka Atas Roma

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Juventus yang mendapat inspirasi dari Paul Pogba memperbesar peluang mereka untuk meraih gelar Liga Italia untuk keempat kalinya secara beruntun setelah membuka selisih tujuh angka atas pesaing utamanya AS Roma pada Minggu (25/1/2015).

Seperti dilansir Antara, Pogba mencetak gol keempatnya dari jumlah pertandingan yang sama untuk menginspirasi Juventus menang 2-0 atas Chievo.

Roma kemudian melawat ke markas Fiorentina sambil berniat mengakhiri laju imbang sebanyak dua pertandingan secara beruntun, namun mereka harus merasakan hasil imbang untuk ketiga kalinya secara beruntun setelah mantan penyerang Fiorentina Adem Ljajic menyamakan gol pembuka Mario Gomez tidak lama setelah babak kedua bergulir.

Juventus yang dilatih Massimiliano Allegri harus beterima kasih kepada Pogba yang mengakhiri pencarian mereka akan gol pembuka pada pertandingan yang berlangsung menghibur di Turin, di mana Chievo yang gigih mampu menjaga skor tetap imbang sampai pemain asal Prancis itu memecah kebuntuan pada menit ke-60.

Kiper Chievo Albano Bizzarri akhirnya dapat ditaklukkan melalui sentuhan ajaib Pogba, di mana bintang Prancis itu menguasai operan pendek Carlos Tevez dan menggulirkan bola di sela-sela kaki seorang pemain Chievo sebelum melepaskan tembakan dengan kaki kirinya yang gagal diantisipasi sang kiper di tiang dekatnya.

Itu merupakan gol keempat Pogba dari jumlah pertandingan yang sama, setelah ia sebelumnya juga mencetak satu gol saat Juventus menang 6-1 atas Verona pada putaran 16 besar Piala Italia pekan lalu.

Tiga belas menit kemudian, Bizzarri mampu menahan sepakan voli Pogba di dalam kotak penalti, namun Stephan Lichsteiner mampu menguasai bola pantul dan mencetak gol untuk memastikan raihan tiga angka bagi sang juara bertahan.

Kemenangan ke-15 Juventus pada musim ini membuat mereka mengumpulkan 49 angka, unggul tujuh angka atas Roma dan 15 angka atas tim peringkat ketiga Lazio, yang menundukkan AC Milan dengan skor 3-1 pada Minggu sore.

Pelatih Juve Allegri menegaskan bahwa gelar liga untuk keempat kalinya secara beruntun masih jauh untuk dapat digenggam, namun ia memuji ketenangan timnya.

“Masih ada banyak pertandingan yang harus dimainkan sebelum kita dapat berbicara mengenai gelar,” kata Allegri kepada Radio Rai.

Di tengah sejumlah pemain yang cedera, pelatih Roma Rudi Garcia dipaksa memainkan penyerang Alessio Florenzi di posisi bek kanan ketika timnya ingin memelihara harapan untuk meraih scudetto untuk pertama kalinya sejak 2001.

Namun Tim Ungu tampil bagus sejak awal dan pasukan Vincenzo Montella mampu unggul pada menit ke-19, ketika Gomez meneruskan operan David Pizzarro untuk mengecoh kiper Morgan De Sanctis.

Fiorentina semestinya menambahi keunggulan mereka pada babak pertama yang berlangsung berat sebelah, dan baru mampu menebus kegagalan-kegagalan mereka beberapa menit setelah babak kedua dimulai ketika Ljajic menuntaskan pekerjaan bagus Juan Iturbe untuk menaklukkan Ciprian Tatarusanu.

Sampdoria, yang ditahan imbang 1-1 oleh tamunya Palermo, menghuni peringkat keempat akibat rekor selisih gol yang lebih buruk dari Lazio meski Napoli dapat menggeser kedua tim itu untuk mengisi peringkat ketiga jika mereka mampu mengalahkan Genoa pada Senin.

Inter Milan terlihat akan memaksimalkan ketidak beruntungan rival sekota mereka untuk melaju pada persaingan perebutan peringkat ketiga sekaligus spot terakhir kualifikasi Liga Champions.

Namun pasukan Roberto Mancini gagal memanfaatkan sejumlah peluang nyata mereka saat melawan Torino, dan terkejut pada menit terakhir masa tambahan waktu ketika Emiliano Moretti menaklukkan Samir Handanovic dengan sundulan mendatar setelah Maxi Lopez menyundul bola tendangan sudut menuju gawang.

Ini merupakan kemenangan pertama Torino atas Inter di San Siro sejak 1988, dan memberikan kekalahan ketiga kepada Inter dalam delapan pertandingan sejak Mancini menjadi pelatih mereka pada akhir November.

“Kemasukan gol seperti itu pada menit terakhir merupakan hal yang menyakitkan,” kata Mancini kepada Sky Sport.

“Namun kami tidak dapat menundukkan kepala kami. Saya percaya kami berada di jalan yang tepat. Sekarang kami harus menggulung lengan kami dan kembali bekerja.”

Inter unggul satu posisi atas Milan namun kedua raksasa asal kota Milan ini terpaut delapan angka dari peringkat ketiga. Kemenangan keenam Torino pada musim ini membuat pasukan Giampiero Ventura naik satu posisi ke peringkat ke-12, hanya tertinggal satu angka.

Di tempat lain, tuan rumah Parma mendapat hantaman lain terhadap upaya mereka untuk menghentikan laju hasil buruk ketika sesama tim papan bawah Cesena mampu menang 2-1 di Stadion Ennio Tardini. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs