Sabtu, 23 November 2024

Kurangi Kebiasaan Makan Nasi, Jatim Canangkan Diversifikasi Pangan

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan

Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mencanangkan diversifikasi dan keseimbangan menu makanan dengan program B2SA “Beragam Bergizi Seimbang dan Aman”.

“Harapannya adalah untuk menciptakan menu makanan yang beragam, aman, dan seimbang di Jawa Timur. Jadi makanan pokok tidak hanya dengan beras saja, namun bisa lebih beragam,” ujar Tutut Herawati, Kepala Badan Ketahanan Pangan pada Radio Suara Surabaya Sabtu (24/1/2015).

Tutut menjelaskan, masih banyak makanan yang bisa menggantikan nasi yang selama ini masih menjadi menu utama bagi masyarakat Indonesia khususnya Jawa Timur.

“Jagung dan umbi-umbian bisa menjadi makanan pokok. Selain itu kita juga bekerjasama dengan Universitas Jember untuk membuat beras analog cerdas,” katanya.

Dirinya menjelaskan beras analog bisa divariasi dengan berbagai rasa seperti misalnya rasa sawi dan wortel yang aman untuk dikonsumsi balita dan penderita diabetes. Produksi beras analog ini akan dihasilkan oleh kelompok tani dari wilayah Blitar, Kediri, dan Jember.

Selain itu, salah satu rencana Tutut adalah membina ibu-ibu PKK khususnya dasawisma untuk membuat makanan dari tepung.

“Biasanya dari tepung ganyong, tepung pohong, tepung ubi, dan tepung sukun. Itu bisa dimasak untuk dijadikan mie, es krim, atau chicken nugget, namun dari umbi umbian, sehingga anak-anak senang,” ujarnya.

Untuk diketahui, data Badan Ketahanan Pangan BKP Jatim menyebutkan konsumsi beras warga Jatim 2014 adalah 88,6 kg per kapita per tahun. Sementara untuk rata-rata nasional masih diatas 100 kg per kapita per tahun.

Kini BKP Jawa Timur menargetkan untuk menurunkan konsumsi nasi bagi masyarakat Jawa Timur menjadi 87, 4 kg per kapita per tahun. (dop/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs