Sabtu, 23 November 2024

Massa Desak Polisi Ungkap Dalang Penembak Aktivis Anti Korupsi

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Aksi solidaritas penembakan aktivis di depan Gedung Grahadi. Foto : Taufik suarasurabaya.net

“Stop Kekerasan! Stop Kekerasan!” puisi dari Perjuangan Anak Bangsa ini dibaca bersamaan oleh puluhan aktivis dalam aksi damai yang dilakukan “Koalisi Anti Kekerasan” (KAK) di depan Gedung Grahadi, Kamis (22/1/2015).

Koalisi yang terdiri dari 15 organisasi anti korupsi ini, sengaja berunjuk rasa untuk menyuarakan pengusutan tuntas kasus penembakan terhadap Mathur Husairi, Direktur LSM Crisis Islam of Democration (Cide), yang terjadi pada Selasa (20/1/2015) lalu.

Dalam orasinya, KAK berharap Polisi dan pemerintah segera menemukan dan menangkap pelaku penembakan misterius terhadap Mathur Husairi. Selain itu juga memberikan perlindungan kepada rekan-rekan aktivis dari kekerasan yang kerap terjadi. KAK juga berharap pemerintah memberikan sanksi yang tegas bagi koruptor, seperti hukuman mati.

Sekadar diketahui, Marthur Husairi ditembak secara misterius saat hendak membuka pintu pagar rumahnya di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Kemayoran, Bangkalan, pada Selasa (20/1/2015) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Marthur sendiri saat ini masih menjalani perawat di Rumah Sakit Umum Dr Soetomo Surabaya karena mengalami luka yang cukup parah setelah peluru yang mengenainya tembus hingga ke usus.

Hasanudin, salah satu aktivis dari Jaringan Rakyat Peduli Keadilan (JARPEK) mengatakan, sebelum terjadi penembakan, rumah Marthur juga sempat diintai dan mobilnya dilempar bom motolov. Sampai saat ini pelakunya masih misterius. “Kami hanya menyuarakan, supaya polisi segera bekerja mengusut kasus ini,” ungkap Hasannudin.

Sementara itu, aksi sendiri tak sampai menggangu lalu lintas karena aksi kali ini digelar di tepian trotoar depan Patung Gubernur Suryo. Dari Grahadi, massa juga menggelar aksi serupa di depan Gedung DPRD Kota Surabaya. (ica/fik/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs