Sabtu, 23 November 2024

Enggan Pulang Kampung, Mahasiswa Dominasi Pengangguran di Kota Malang

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Supranoto Plt Kepala Disnaker Kota Malang (paling kanan, batik hitam) mendampingi Sutiaji Wali Kota Malang (tengah) saat meninjau penyelenggaraan bursa kerja di Aula Skodam V/Brawijaya di Kota malang, Jawa Timur, Jumat (26/7/2019). Foto: Antara

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menyatakan mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya di sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kota Malang, Jawa Timur, yang enggan pulang kampung, mendominasi jumlah pengangguran di kota pendidikan tersebut.

Supranoto Plt Kepala Disnaker Kota Malang, Jumat (26/7/2019) di Malang mengakui pengangguran terbuka di daerah itu masih didominasi mahasiswa yang memilih menetap di Kota Malang meski mereka sudah menyelesaikan kuliahnya.

“Jadi pengangguran terbuka di daerah ini yang jumlahnya mencapai ribuan itu disumbang mahasiswa, baik yang masih aktif menempuh pendidikan tingginya maupun mereka yang sudah habis masa studinya dan tidak mau kembali ke tanah kelahirannya (kampung halaman),” katanya, seperti dilansir Antara.

Angka pengangguran, berdasarkan data Disnaker Kota Malang, pada tahun 2019 ini turun menjadi 6,9 persen atau sekitar 7.000 orang. Sedangkan tahun lalu angka pengangguran masih di angka 7,2 persen.

Supranoto mengemukakan data angka pengangguran tiap lembaga berbeda-beda tergantung metode survei yang digunakan.

Ia mencontohkan, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam survei terakhir menyebutkan angka pengangguran Kota Malang mencapai sekitar 29 ribu, karena BPS menghitung secara keseluruhan angka produktif termasuk mahasiswa.

Sedangkan data yang direkapitulasi Disnaker, kata dia, angka pengangguran tercatat 7 ribuan. “Kami mengambil data dari warga Kota Malang asli, bukan warga yang menetap sementara,” katanya.

Ia menjelaskan turunnya angka pengangguran dilakukan dengan berbagai skema yang efektif, seperti program pelatihan kepada para calon tenaga kerja maupun para pencari kerja (kartu kuning).

Selain itu, lanjutnya, juga memastikan peningkatan kompetensi lulusan sekolah menegah kejuruan (SMK) di Kota Malang yang ditindaklanjuti dengan kolaborasi antara sekolah dan lembaga terkait dengantujuan agar siswa yang tidak bisa melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi dapat mencari kerja sesuai kompetensi masing-masing setelah lulus.

Ia mengatakan kerja sama dengan berbagai perusahaan juga rutin dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui posisi kosong yang dibutuhkan perusahaan. Mekanismenya, perusahaan mengirimkan surat resmi untuk beberapa posisi yang bisa diisi, selanjutnya Disnaker menyosialisasikan kepada masyarakat.

“Kami juga rutin menggelar bursa kerja (job fair) dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk perusahaan. Dengan adanya bursa kerja ini diharapkan akan semakin banyak ternaga kerja yang terserap,” demikian Supranoto. (ant/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs