Memasuki hari ke 23, tiim DVI Kepolisian Daerah Jawa Timur, mengaku selama dua hari terakhir belum berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501. Walaupun sudah melakukan rekonsiliasi, tapi masih tetap nihil.
“Kami mohon maaf, dua hari ini belum ada jenazah yang berhasil teridentifikasi. Karena, belum menemukan kecocokan antara data ante mortem dengan data post mortem,” kata Komisaris Besar Polisi Budiyono, Ketua Tim DVI Polda Jatim Posko Crisis Center, Senin (19/1/2015).
Budiyono mengatakan untuk melakukan identifikasi enam jenazah dengan label B028, B044, B045, B049, B050, dan B051, mengalami kesulitan dari data ante dan post mortem yang diberikan keluarga. Seperti salah satu korban menggunakan gigi palsu. Yang diperlukan tim identifikasi mencari dimana saat korban memasang gigi palsu.
Tapi, masih kata Budiyono, ada keluarga korban tidak mengetahui kalau ada korban yang menggunakan gigi palsu. “Jika keluarga ada yang mengetahui, tapi belum tentu tahu dimana korban pasang gigi palsunya,” ujar perwira tiga melatik di pundak ini.
Untuk mengetahui tim DVI mencari di Puskesmas dan bekerjasama dengan rumah sakit. Kesulitan lainnya, melakukan pendekatan pada keluarga korban kembali, jika tim DVI ingin mencari data tambahan. Maka harus minta data yang baru dari keluarga korban.
“Tidak semua barang milik korban keluar profile DNA. Untuk itu tim DVI harus mengulang kembali dengan cara meminta data yang baru kepada keluarga korban,” ujar dia.(riy/ipg)