Warga dua Desa di wilayah Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang yang berbatasan dengan Kabupaten Malang, selama dua pekan terakhir dibuat resah oleh serangan kawanan babi hutan liar yang merusak kebun talas mereka.
Subur Budiman, Ketua Relawan Bencana Laskar Semeru di Desa setempat kepada Sentral FM, Kamis (15/1/2015) mengatakan, serangan kawanan babi hutan liar ini menyebar di dua Desa sekaligus, yakni Desa Supiturang dan Desa Oro-Oro Ombo.
“Kami tidak bisa menghitung persis berapa luasan kebun yang dirusak kawanan babi hutan liar ini. Ini karena kerusakan yang ditimbulkan tersebar di titik-titik kebun tertentu,” katanya.
Namun, masih kata Subur Budiman, serangan kawanan babi hutan liar ini menyebabkan warga tidak bisa lagi memanen hasil tanaman talas di kebunnya karena sudah terlanjur dijadikan santapan hewan penghuni hutan lereng Gunung Semeru tersebut.
Warga pemilik kebun juga sulit untuk mengendalikan dan mencegah serangan kelompok babi hutan liar yang merusak kebunnya. Ini karena mereka biasanya menyerang saat malam ketika lahan kebun tidak terjaga.
“Jadi siapa yang mau berjaga di kebun sampai malam atau bahkan sampai pagi. Apalagi lahan kebun kan wilayahnya luas. Yang jelas, babi hutan ini dari hutan Semeru dan turun ke kebun warga secara berkelompok untuk mencari makanan,” paparnya.
Atas kejadian perusakan kebun oleh kawanan babi hutan liar ini, warga Desa Supirurang dan Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Proojiwo akhirnya tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya melakukan penjagaan di saat siang hingga sore saja.
Terkait serangan ini, Ahmad Soesjoto Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengatakan, ada beberapa indikator mengapa hewan dari kawasan hutan sampai turun gunung ke pemukiman atau lahan kebun milik warga.
“Diantaranya karena habitat hewan ini terganggu. Penyebab lainnya karena persediaan makanan di dalam kawasan hutan habis hingga turun mencari makanan ke pemukiman warga,” paparnya. (her/dop/rst)