Sulitnya proses identifikasi menjadikan tim DVI pada Kamis (15/1/2015) hanya berhasil mengidentifikasi satu jenazah penumpang AirAsia QZ 8501. Kondisi jenazah yang rusak menjadikan tim memang harus bekerja keras untuk melakukan berbagai kajian untuk menyamakan data antara post mortem dan ante mortem.
“Kita terus berusaha, tapi untuk hari ke 19 ini, hanya satu yang bisa kita identifikasi,” kata Komisaris Besar Polisi Budiyono, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur.
Menurut dia, satu jenazah yang berhasil teridentifikasi kali ini adalah jenazah berlabel B 019 dan diketahui atasnama Cindy Clarisa Sutjibto, perempuan, 15 tahun, warga Malang.
Jenazah ini diidentifikasi melalui pemeriksaan gigi dan properti yang dikenakan korban. “Para Dokter Gigi yang terlibat bekerja keras. Jenazah memang sudah rusak. Kami sangat berterimakasi pada para dokter gigi,” kata Budiono.
Selain dari data primer gigi, jenazah Cindy juga dikenali berdasarkan data sekunder pendukung berupa rekam medis yang cocok dengan jenis kelamin, usia dan tinggi badan. Selain itu, juga didukung rekaman CCTV saat boarding di Bandara International Juanda sebelum keberangkatan ke Singapura pada Minggu (28/1/2015) lalu.
Sementara itu, dengan tambahan satu yang bisa teridentifikasi, maka hingga saat ini total jenazah yang belum berhasil diidentifikasi berjumlah sembilan jenazah. Total jenazah yang sudah teridentifikasi hingga saat ini sudah 39 jenazah. (fik/rst)