Kepadatan dan keruwetan kendaraan saat dilakukannya rekayasa frontage road sisi timur Jl. Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (13/1/2015) diperkirakan Irvan Wahyudrajad Kabid Lalu Lintas Dishub Surabaya, karena masyarakat masih belum terbiasa.
“Setelah beberapa hari, masyarakat terutama yang melintas di frontage road tentunya tidak akan mengalami kesulitan. Hari ini kan pertama kali direkayasa, masih bingung. Masih kaget. Setelah beberapa hari nanti pasti terbiasa,” ternag Irvan Wahyudrajad.
Irvan mencontohkan sejumlah angkutan kota (angkot) dari arah Jl. Jemursari yang biasanya memilih lajur sebelah kiri kemudian langsung lurus masuk Jl. Ahmad Yani, setelah lalulintasnya direkayasa dilarang. Angkot harus masuk ke frontage road.
“Polisi langsung menghalau mereka untuk masuk sisi kiri dan langsung ke frontage road arah Siwalankerto. Kalau mau langsung Jl. Ahmad Yani, harus memilih lajur kanan. Beberapa kali ada angkot yang harus dihalau petugas,” tambah Irvan.
Demikian halnya dengan pengguna kendaraan dari arah Jl. Ahmad Yani yang akan masuk ke Jl. Jemursari, sebelum rekayasa dilakukan diperbolehkan, kali ini dilarang. “Pengendara kendaraan yang mau masuk Jl. Jemursari dari Jl. Ahmad Yani harus berputar di Bundaran Dolog, kemudian langsung belok kiri ke Jl. Jemursari,” terang Irvan.
Pantauan suarasurabaya.net dilokasi, banyak pengendara kendaraan yang kebingungan, sehingga mengurangi kecepatan kendaraannya dan menimbulkan kepadatan. “Nanti setelah beberapa hari diuji coba, dan kami tambah rambu baru, masyarakat pasti akan lebih mudah melintas,” ujar Irvan Wahyudrajad saat berbincang dengan suarasurabaya.net, Selasa (13/1/2015).(tok/ipg)