Tim family asistensi bentukan Polda Jawa Timur mengatakan kondisi keluarga korban AirAsia QZ 8501 saat ini mulai mengalami stress dengan tak kunjung ditemukannya seluruh keluarga mereka. Apalagi, black box yang menjadi kunci dari tragedi ini juga tak kunjung bisa diangkat.
“Seluruh keluarga saat ini masih menunggu dan masih dalam pantauan kami, kita juga selalu antisipasi karena memang ada beberapa yang mulai stres dan frustasi,” kata Ajun Komisaris Polisi M Mujib Ridwan, koordinator Family Asistensi Keluarga Penumpang AirAsia, Senin (12/1/2015).
Menurut dia, beberapa psikolog saat ini juga terus diterjunkan untuk memberikan pendampingan. Para psikolog ini menjaga agar stres dan frustasi yang mulai dialami keluarga tidak berujung pada depresi.
Untuk menjaga para keluarga agar tak depresi, kepolisian juga selalu berhati-hati memberikan setiap perkembangan proses pencarian bagi keluarga mereka.
Secara bertahap, basarnas juga selalu memberikan ubdate proses pencarian dan memastikan hingga saat ini masih ada harapan untuk bisa menemukan keluarga mereka.
Sementara itu, hingga saat ini, dari 155 penumpang dan 7 kru AirAsia QZ 8501, memang baru 48 yang sudah ditemukan. Dari jumlah ini, yang sudah teridentifikasi dan sudah diserahkan pada pihak keluarga sebanyak 32 orang. (fik/rst)