Irjen Polisi Anas Yusuf, Kapolda Jawa Timur berharap tim DVI melakukan proses akselerasi atau percepatan bagi identifikasi jenazah korban AirAsia QZ 8501.
“Percepatan identifikasi ini diperlukan sehingga keluarga korban tidak terlalu lama menunggu dan bisa segera membawa pulang jenazah keluarganya yang kini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim,” kata Irjen Anas Yusuf, Jumat (9/1/2015).
Menurut Anas, untuk mengenali identitas jenazah, saat ini memang tidak mudah. Apalagi seluruh jenazah saat ini tiba dalam kondisi yang rusak sehingga sangat sulit dikenali. Bahkan sidik jari dari jenazah mayoritas juga sudah tidak ada lagi.
Satu-satunya cara yang saat ini bisa dilakukan adalah dengan melakukan tes DNA. “Tentunya tes DNA tentu memerlukan waktu yang tidak cepat karena prosesnya bisa sampai dua minggu,” kata Anas Yusuf.
Tim dvi sendiri saat ini juga terus melakukan berbagai upaya selain tes DNA yaitu dengan memperbanyak data ante mortem atau data profil jenazah yang didapat dari keluarga korban.
Sementara itu, hingga Jumat siang ini, total jumlah jenazah yang sudah berada di Rumah Sakit Bhahayangkara sudah mencapai 41 jenazah.
Dari jumlah ini sebanyak 25 jenazah saat ini sudah berhasil teridentifikasi dan bahkan sudah diserahkan pada piahak keluarga.
Pihak AirAsia saat ini juga sudah mulai menyiapkan pemberian asuransi bagi keluarga korban. Untuk asuransi ini, polda Jawa Timur juga akan ikut mengawal dan memastikan sehingga asuransi yang akan diberikan tidak salah sasaran.
Sesuai rencana, asuransi yang akan diberikan pada pihak keluarga adalah Rp1,25 miliar perpenumpang. (fik)