Sabtu, 23 November 2024

Wujudkan Standardisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, BSN Gandeng Unnes

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Bambang Prasetya Direktur BSN (kiri) bersama Fathur Rokhman Rektor Unnes (kanan) . Foto: Humas BSN

Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus tingkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi, satu diantaranya dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes), mewujudkan standardisasi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Saya yakin, Unnes dapat menjadi salah satu pusat pengembangan sumber daya manusia yang berdaya saing nasional dan internasional,” terang Bambang Prasetya Kepala BSN, usai tandatangani perjanjian tentang Pembinaan dan Pengembangan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Melalui Tridarma Perguruan Tinggi dengan Fathur Rokhman, Rektor Unnes, Jumat (26/7/2109).

Penandatanganan ini menandakan Unnes sebagai Perguruan Tinggi ke-60 yang menjalin kerja sama dengan BSN.

Unnes memiliki delapan fakultas dan satu program pascasarjana, diantaranya Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Teknik, serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

Unnes pun berkomitmen menjadi rumah ilmu pengembangan peradaban unggul. Dengan nota kesepahaman ini, BSN dan Unnes dapat menyinergikan dan mengoptimalkan potensi masing-masing untuk membina dan mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Bambang menilai, sudah saatnya perguruan tinggi menitikberatkan standardisasi dalam Tridarma Perguruan Tinggi.

“Sebagai negara berkembang, Indonesia harus siap berkompetisi di era globalisasi. Perkembangan inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, khususnya di bidang akademik, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing bangsa. Untuk itu, para civitas akademika pun perlu memahami standardisasi dan penilaian kesesuaian guna meningkatkan kompetensi diri,” papar Bambang.

Berdasarkan data, saat ini terdapat 22 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Kota Semarang.

LPK tersebut terdiri atas 12 laboratorium penguji, 1 laboratorium kalibrasi, 1 laboratorium medik, 1 lembaga sertifikasi produk, 1 lembaga sertifikasi usaha pariwisata, 4 lembaga sertifikasi terkait sistem manajemen, serta 2 lembaga inspeksi.

Bambang pun berharap, Unnes dapat berkontribusi nyata dalam mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Semarang.

“Mahasiswa dan dosen dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian di kota ini. Misalnya, dengan mengoptimalkan laboratorium, baik SDM nya maupun sarana dan prasarananya, sehingga dapat melayani kebutuhan masyarakat,” ujar Bambang.

BSN, lanjut Bambang siap menunjukkan komitmennya dalam mendukung Unnes berdaya saing, diantaranya dengan bersama-sama mengembangkan riset dan diseminasi hasil riset di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Bambang saat berada di Unnes ini juga menyerahkan Sertifikat Akreditasi untuk Laboratorium Kalibrasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Unnes kepada Rektor Unnes. “Ini merupakan awal yang sangat baik, karena terbukti Unnes sudah siap mengawal Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian di Semarang,” kata Bambang.

Fathur Rokhman Rektor Unnes menyatakan bahwa Unnes berkomitmen mengoptimalkan laboratorium yang dimiliki agar dapat bernilai tambah. Ia pun berharap laboratorium pengujian di fakultas lain juga terakreditasi KAN.

“Laboratorium merupakan media yang dapat mendukung aktualisasi diri kami dalam masyarakat. Kami harap, laboratorium uji di fakultas kimia dan biologi juga memperoleh akreditasi KAN, sehingga dapat mendukung riset-riset yang kami lakukan serta bermanfaat untuk masyarakat,” pungkas Fathur Rokhman.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs