Keputusan Kementrian Perhubungan untuk menaikkan tarif batas bawah penerbangan domestik sebesar minimal 30-40 % pasca tragedi AirAsia QZ8501 dinilai merugikan wisatawan. Ini dikatakan Satrio Budi Santoso Ketua Batu Professional Tourism Association (BAPTA).
Dimas dari Radio Tidar Sakti Batu pada Jaring Radio Suara Surabaya, Kamis, (8/1/2015), melaporkan, Satrio berpendapat layanan tiket murah hanya berpengaruh pada layanan penumpang di atas pesawat, bukan mengabaikan faktor keselamatan.
“Hal ini bisa berimbas pada turunnya jumlah wisatawan di Indonesia sendiri, padahal tren backpacker yang mengandalkan transportasi murah sedang diminati masyarakat,” kata Satrio
Satrio mengatakan, dirinya bersama rekan-rekan biro perjalanan yang lain akan membuat aksi menanggapi hal ini.
“Rencananya kami akan mengadakan demo untuk memprotes kebijakan ini,” ujar Satrio. (dop/ipg)