Tim DVI dari Korea Selatan dan Uni Emirat Arab, Selasa (6/1/2015) mulai bergabung untuk membantu identifikasi jenazah AirAsia QZ 8501. Tim ini masing-masing lima dari Uni Emirat Arab, dan seorang ahli DNA dari Korea Selatan.
“Mereka langsung bergabung dengan 229 tim ahli yang ada,” kata Komisaris Besar Polisi Anton Casilani, Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri, ketika ditemui di posko DVI di Polda Jawa Timur.
Menurut Anton, selain dua negara ini, mulai kemarin tim dari Singapura sebanyak 10 orang dan Australia empat orang juga sudah bergabung. Bahkan hari Rabu (7/1/2015) besok rencannya juga akan menyusul bergabung tim dari Malaysia.
Anton mengatakan, tim gabungan ini lantas dibagi dalam dua kelompok pertama adalah tenaga ahli untuk melakukan identifikasi post mortem.
Sedangkan kelompok kedua adalah ahli untuk rekonsiliasi atau penggabungan antara data post mortem dan ante mortem termasuk juga ahli membaca DNA.
Khusus tim kedua ini, kata Anton, saat ini juga terus melakukan review bagi sampel-sampel DNA yang sudah didapatkan. “Total sudah ada 162 sampel DNA saat ini sudah dikantongi tim DVI, dari jumlah ini 36 diantaranya masih dilakukan review lebih lanjut untuk mendapatkan sampel dari keluarga terdekat dari korban,” kata Anton.
Sementara itu, hingga saat ini tim DVI setidaknya sudah menerima 37 jenazah korban AirAsia. Dari jumlah ini 13 diantaranya sudah teridentifikasi dan kini sudah diserahkan pada pihak keluarga. (fik)