Ribuan prajurit Korps Marinir, Senin (5/1/2015) melepas Laksamana TNI DR. Marsetio, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya.
Pelepasan Kasal Laksamana TNI DR. Marsetio didahului dengan apel khusus yang diikuti oleh pejabat teras Korps Marinir dan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipimpin Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington. Apel Khusus yang dilaksanakan cukup khidmat tersebut juga dihadiri Wakasal Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan, para pejabat teras Mabesal, para Pangkotama TNI AL dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio.
Di depan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana TNI DR. Marsetio mengatakan, saat ini mengingatkan ke peristiwa beberapa tahun silam, tepatnya 14 Maret 2013, pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdiannya di TNI AL, pada hari itu dengan rasa bangga, Laksamana TNI DR. Marsetio diangkat menjadi warga kehormatan Korps Marinir, sebuah Korps yang begitu besar, Korps dengan sejarah pengabdian yang panjang dengan penuh warna, hari itu menjadi bersejarah karena menjadi warga kehormatan Korps Marinir adalah dambaan dan impian setiap perwira Angkatan Laut.
Hari ini, lanjutnya, Laksamana TNI DR. Marsetio berdiri di hadapan ribuan prajurit Korps Marinir untuk terakhir kalinya sebagai pemimpin TNI AL, dengan diliputi rasa haru yang mendalam, tiba saatnya di acara parade perpisahan, Laksamana TNI DR. Marsetio selaku pemimpin TNI Angkatan Laut yang sekaligus sebagai warga kehormatan Korps Marinir mohon diri dan mohon pamit.
”Secara struktural memang kita harus berpisah tetapi secara kultural dalam ikatan keluarga Korps Marinir, kita tidak akan pernah terpisah selama hayat masih dikandung badan, saya masih tetap sebagai keluarga besar Korps Marinir walaupun hanya menjadi warga kehormatan namun saya merasa menjadi prajurit korps Marinir sejati,” tegasnya.
Disamping itu, setelah purna tugas kelak, jika Korps memanggil, Laksamana dengan bintang empat tersebut siap memakai helm, memanggul ransel, mengangkat senjata bersama-sama dengan prajurit Korps Marinir, mendarat di pantai musuh serta mengobrak ngabrik pertahanan musuh yang mengancam kedaultan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai seorang pertarung yang rela mengorbankan jiwa raga demi kejayaan tanah air indonesia.
Selanjutnya orang nomor satu di TNI AL tersebut mengatakan bahwa selama memimpin TNI Angkatan Laut telah menyaksikan betapa membanggakan sepak terjang prajurit Korps Marinir yang senantiasa hadir disetiap palagan baik didalam maupun diluar negeri, dengan membawa panji-panji keberhasilan.
Disamping itu, kiprah yang demikian hebat membuat gentar lawan dan bakal lawan. Hasil gemilang dan membanggakan tersebut tentunya tidak terlepas dari kerja keras, keikhlasan dan kebersamaan yang menjadi jati diri Korps Marinir serta telah terpatri dalam diri prajurit baret ungu, kesemuannya itu melahirkan keyakinan dalam diri Laksamana TNI DR. Marsetio bahwa Korps Marinir akan mampu untuk menghadapi seberat apapun tantangan tugas dimasa mendatang.
”Sebelum kaki ini melangkah meninggalkan Ksatrian Marinir Sutedi Senaputra yang penuh wibawa ini, perkenankan saya menyampaikan ungkapan tulus dari jiwa keprajuritan yang telah terpatri selama menjadi perwira Angkatan Laut, bahwa kalian adalah prajurit-prajuritku yang sungguh hebat dan mengagumkan,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Laksamana TNI DR. Marsetio menyampaikann ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas loyalitas, dedikasi dan pengabdian serta dukungan yang tulus selama Laksamana TNI DR. Marsetio memimpin TNI Angkatan Laut.
Usai Apel Khusus dilanjutkan dengan acara tradisi pelepasan Kasal, Kasal beserta Ibu Peny Marsetio didampingi Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington dan Ny. Mediastuti Faridz Washington menuju lapangan apel untuk melaksanakan prosesi pelepasan, diawali dengan pengalungan bunga oleh Putra-putri prajurit Marinir kepada Kasal dan Ny. Peny Marsetio.
Setelah itu Kasal beserta Ny. Peny Marsetio menaiki kendaraan tempur RM 70 Grad dengan dilepas oleh ribuan prajurit Korps Marinir, Jalasenastri, yaitu melewati lorong yang dibentuk dengan menggunakan kendaraaan tempur yang dimiliki Korps Marinir, setelah itu dilanjutkan pemberian cinderamata dari prajurit baret ungu kepada Kasal.
Selanjutnya, seperti dilansir dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Senin (5/1/2015) Laksamana TNI DR. Marsetio dan keluarga menaiki kendaraan dan dilepas dengan iringan musik rebana yang melewati lorong ribuan prajurit baret ungu sampai pos penjagaan Ksatrian Sutedi Senaputra Karangpilang.(tok/ipg)