Sabtu, 23 November 2024

Pagi dan Sore, Kendaraan Besar Diimbau Tidak Lewat Lumajang-Probolinggo

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Kemacetan panjang di Lumajang, Sabtu (27/7/2019). Foto: Abiedien Lindo via ‎E100

Polres Lumajang mengimbau truk muat pasir, kayu sengon, tebu atau kendaraan besar lain, tidak melewati jalur Lumajang arah Probolinggo khususnya Jalan Raya Malasan Lumajang pada jam-jam tertentu. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan panjang yang sering terjadi di jalur tersebut.

AKP Atma Giri Kasatlantas Polres Lumajang mengatakan, pihaknya mengimbau agar kendaraan besar tidak melewati jalur tersebut pada jam 05.00-08.00 WIB serta 17.00-19.00 WIB. Namun ia menegaskan, bahwa hal tersebut masih bersifat imbauan dan belum menjadi sebuah larangan.

“Jam 05.00-08.00 pagi untuk kendaraan truk besar diimbau tidak beroperasi, istirahat aja dulu. Lalu jam 17.00-19.00 juga silahkan istirahat dulu, habis itu monggo berjalan. Tapi ini bersifat imbauan,” kata AKP Giri kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (27/7/2019).

Meski masih bersifat imbauan, namun pihak Dinas Perhubungan sudah melakukan pengkajian untuk mengukur siginifansi dampak upaya ini terhadap arus lalu lintas.

“Kita lihat gimana nanti atensi-atensi setelah imbauan (dikeluarkan, red), jika signifikan (dampaknya, red) akan kita buat payung hukumnya,” ujarnya.

Dengan begitu, diharapkan lalu lintas baik kendaraan pribadi maupun kendaraan besar dapat terurai dan memperkecil dampak kemacetan di jalur tersebut.

Sejak Jumat (26/7/2019) malam, kemacetan terlihat di Jalan Raya Malasan, Lumajang. Kemacetan disebabkan adanya truk tebu yang terguling dan truk gandeng yang mogok di SPBU Malasan. Dikarenakan jalur yang sempit, maka kejadian tersebut berimbas pada penumpukan kendaraan yang dampaknya masih terasa hingga Sabtu pagi.

Di tengah kemacetan, banyak pengendara yang tidak sabar lalu menyalip dari kanan. Sehingga kondisi lalu lintas semakin padat dan sulit diuraikan. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada pengendara yang terjebak di kemacetan untuk tidak ngeblong dan menunggu hingga jalur kembali normal.

“Jangan sampai ngeblong, jangan mendahului, jangan agresif di jalan,” kata AKP Giri.

Ia mengatakan, padatnya jalur Malasan juga merupakan imbas dari exit tol Leces yang tidak diimbangi dengan pelebaran jalan. Sehingga, kendaraan cepat sampai karena menggunakan tol, tapi sesampainya di exit tol terjadi kemacetan karena lebar jalan tidak sebanding dengan volume kendaraan.

“Betul kami rasakan (dampak) setelah tol Leces dibuka. Kendaraan lebih cepat, roda empat dari Surabaya ke Lumajang aja 1,5 jam. Lalu keluar dari Leces kondisi jalan tidak ada perubahan tapi volume tinggi. Kami minta pengendara untuk bersabar, kami juga sudah turunkan anggota di jalan,” tambahnya.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs