Marssekal Madya Bambang Soelistyo Kepala Badan SAR Nasional (BASARNAS) mengatakan, sampai siang ini tim Basarnas masih bertarung dengan cuaca dan ganasnya gelombang untuk menemukan bangkai AirAsia QZ8501 yang sempat terdeteksi pesawat hercules milik TNI AU kemarin Sabtu (3/1/2015).
“Kalau badan AirAsia itu sudah diketahui keberadaanya, para penyelam akan diterjunkan dengan tugas utama mencari korban yang kemungkinan terjebak dalam perut pesawat,” kata Soelistyo dalam konferensi pers Minggu (4/1/2014).
Dalam penyelaman tersebut, tim Basarnas akan disertai tim dari Komite Nasional Keselamatan Transpotasi (KNKT) yang akan mencari kotak hitam (black box). Kotak hitam berawarna oranye itu berisi rekaman pembicaraan antara Kapten Pilot Irianto dengan menara pengawas.
“Kewenangan untuk membawa, mengamankan dan membuka isi rekaman, sepenuhnya berada di tangan KNKT,” kata kepala Basarnas.
Soelistyo menegaskan, tugas utama penyelam Basarnas adalah untuk mencari dan mengevakuasi korban.
Salah kalau ada informasi yang menyebutkan ada penyelam tim Basarnas yang sekarang berada di atas KRI Yos Sudarso untuk mengangkat bangkai pesawat AirAsia QZ 8501.
Pada konferensi pers sebelumnya, Sabtu (3/1/2015), Soelistyo mengatakan, dua objek badan pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di kedalaman laut 30 meter telah terdeteksi oleh tim.
“Titik lokasi di koordinat 3 derajat 54.59.20 Lintang Selatan dan 110 derajat 33.54.52 Lintang Utara. (jos/dop)