Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo Kepala Basarnas mengatakan, agenda Basarnas, Sabtu (3/1/2015) masih fokus pada dua prioritas, yakni mencari bangkai pesawat dan kotak hitam. Pencarian tersebut melibatkan kapal-kapal yang dilengkapi sistem sonar.
“Teknologi sonar menjadi andalan kapal-kapal mencari bangkai pesawat AirAsia. Sistem sonar ini tidak terkendala oleh cuaca dan gelombang,” katanya.
Selain itu, cuaca dan gelombang merupakan tantangan bagi armada Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dikerahkan seperti kapal.
Dia mengatakan, tinggi gelombang laut pada hari Sabtu (3/1/2015) mencapai 5 meter. Kondisi tersebut menjadi kendala bagi kapal-kapal yang melakukan pencarian.
“Kita harus bergerak cepat melawan cuaca dan gelombang yang cukup ekstrem,” pungkas Soelistyo.
Sekadar diketahui, jumlah jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 yang berhasil dikonfirmasi hingga Jumat (2/1/2014) malam, sebanyak 30 jenazah.
Dari jumlah itu, 18 daiantaranya sudah diterbangkan ke Suarabaya untuk keperluan identifikasi tim DVI Polda Jatim. Sisanya, 4 jenazah di Pangkalan Bun, 7 di KRI Bung Tomo, 1 di KD Pahang (kapal Malaysia).
Kepala Basarnas berharap, 7 jenazah di KRI Bung Tomo yang masih masih berada di tengah laut, bisa dipindahkan ke pangkalan Bun, Sabtu (3/1/2015) pagi untuk diterbangkan langsung ke Surabaya.(jos/ono/ipg)