KRI Bung Tomo-357 yang turut melakukan pencarian pesawat AirAsia hingga hari keempat, merupakan kapal perang jenis Multi Role Linght Firgate (MRLF).
Kapal dengan panjang 95 meter dan lebar 12,7 meter tersebut adalah kapal perang produksi BAE Systems, Inggris yang dibeli Pemerintah Indonesia pada bulan Juli 2014 lalu.
Dalam perjalannya, KRI Bung Tomo pernah melakukan pelayaran berbagai negara termasuk singgah di Pelabuhan Portland (Inggris), Malaga (Spanyol), Civitavecchia (Italia), Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Salalah (Oman), Cochin (India), Jakarta dan berakhir di Surabaya.
KRI Bung Tomo juga memiliki keunggulan, seperti dilengkapi sistem pendorongan empat motor pokok Combined diesel and diesel (CODAD) yang mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 31 knot.
Selain itu, persenjataan yang ada di KRI jenis MRLF ini antara lain, meriam Oto Melara 76 mm, dua meriam MSI Defence DS 30 B REMSIG 30 mm, Peluncur Triple BAE System kaliber 324 mm untuk perang atas air, enam belas tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA VLS Mica (BAE System) dan dua tabung peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exoxet.
Kelengkapan system sensor senjata juga dilengkapi dengan Electro Optical Tracker System (EOTs) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh camera video yang ada. Selain itu, juga dilengkapi sensor bawah air yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air yaitu sonar.
Dari kecanggihan alat termasuk sistem sensornya, KRI Bung Tomo berhasil menemukan benda-benda yang berasal dari serpihan pesawat AirAsia maupun barang milik penumpang QZ 8501.(all/ono/rst)