Banyak Kasus Anak Diabetes Sejak Kecil, Menkes Tekankan Pentingnya Deteksi Dini
Minggu, 24 November 2024 | 14:38 WIB
Keluarga dan kerabat penumpang AirAsia QZ8501 yang kehilangan komunikasi dua hari lalu cukup puas, gembira bercampur sedih, melihat langsung proses pencarian di perairan bebas di perairan Pangkal Bun, naik pesawat CN 235 TNI AL Maritim Patrol Air Craft.
“Saya bersyukur melihat langsung serpihan dan sesuatu yang terapung seperti mayat,” kata Franky Chandra, kepada suarasurabaya.net Selasa (30/12/2014) disela-sela ikut proses pencarian bersama tim TNI Angkatan menggunakan pesawat CN 235 TNI AL Maritim Patrol Air Craft, Selasa (30/12/2014).
Franky mengatakan, dirinya kehilangan anggota keluarga adik kandungnya Ghani Chandra yang jadi penumpang Air Asia QZ8501, berangkat hari Minggu (28/12/2014), dengan rute Surabaya-Singapura.
“Semoga dengan melihat ada yang terapung seperti mayat di perairan. Sudah ada perkembangan untuk melakukan evakuasi,” terang dia.
Franky sendiri melihat langsung, kalau proses pencarian yang dilakukan semua unsur itu memang ada kesulitan. Namun, dirinya mengetahui sendiri bagaimana pencarian yang dilakukan Basarnas, ataupun TNI Angkatan Udara, Polisi, dan instansi lainnya saling koordinasi.
“Saya melihat dang mengetahui langsung, proses pencarian di udara untuk melakukan pemantauan. Jika melihat dan menemukan tanda-tanda perairan agar dilaporkan saling kerjasama dengan tim yang ada perairan laut,” terang.
Selain Franky, masih ada anggota keluarga lainnya, yakni Eka Santoso, dari keluarga Fe dan Joe Jeng, serta M. Iksan Nulkamil yang kehilangan adik kandungnya Khairunnisa, dan Rahmat yang jadi penumpang Air Asia adalah saudaranya Sulastri, dan Aris Siswanto yang kehilangan keluarga bernama Susiah.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Air Asia QZ 8501 rute Surabaya-Singapore, dengan berdasarkan data sebanyak 155 penumpang, 137 dewasa, 17 anak, 1 bayi, kehilangan kontak sejak Minggu (28/12/2014) pagi.(riy/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
