Sesudah dipastikan bahwa jenazah dan serpihan yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun merupakan bagian dari pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura yang lost contact, Polda Jatim menyiapkan tim DVI untuk proses identifikasi para korban.
Kombespol Budi Kabid Dokkes Polda Jatim pada Radio Suara Surabaya, mengatakan, ada empat fase dalam proses identifikasi korban leh tim DVI.
1. Fase pengumpulan jenazah dan barang-barang kepemilikan. Lalu barang-barang tersebut dilakukan pelabelan.
2. Fase pemeriksaan jenazah. Jenazah dilakukan pemeriksaan yang detail dan lengkap, dengan pemeriksaan luar maupun dalam. Termasuk pemeriksaan barang kepemilikannya.
3. Fase Ante Mortem, yaitu, fase mengumpulkan info-info penting mengenai data korban, dari orang-orang yang dekat dan kenal dengan korban. Untuk kemudian dicocokkan dengan hasil pemeriksan outopsi.
4. Fase keempat, melakukan rekosiliasi pencocokan dan membandingkan data-data. Kemudian, tim DVI melakukan rapat bersama para ahli, sehingga nanti diputuskan apakah data-data yang telah dikumpulkan matching dengan keadaan korban yang ditemukan.
Kombespol Budi mengatakan, semua proses pemeriksaan akan dilakukan di Surabaya, termasuk proses outopsi korban.
“Semua berjalan secara paralel, pemeriksan jenazah juga akan dilakukan di Surabaya. Namun sampai saat ini, kita masih menunggu jenazah datang di Surabaya,” ungkapnya pada Radio Suara Surabaya, Selasa (30/12/2014). (wak/nif/ipg)