Harap-harap cemas dalam suasana pencarian hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501, juga mewarnai kantor pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Senin (29/12/2014)
Hingga kini, belum ada informasi keberadaan AirAsia yang hilang dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) kemarin.
Beberapa pesawat TNI AU dan TNI AL, serta kapal-kapal yang tergabung dalam operasi pencarian, belum ada yang menangkap sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT), yakni sinyal yang dikirim oleh sebuah perangkat yang melekat pada setiap pesawat.
Laksamana Madya Bambang Soelistyo kepala Basarnas, juga terlihat mundar mandir di ruang kerjasama dan terus berkomunikasi dengan tim SAR di lapangan.
Kepada wartawan, penerbang TNI AU itu menyatakan, informasi yang masuk cukup banyak, namun harus ada penyaringnya agar tidak membingungkan keluarga korban.
“Harus dipilah dan dianalisis dulu akurasinya, sebelum dipublikasikan,” kata Soelistyo.
Basarnas dengan senang hati menerima informasi dari masayarakat, yang dapat dipertanggung jawabkan.
“Memang, tidak semua informasi dari ruang publik akan dijadikan dasar pencarian. Minimal, akan menjadi petunjuk awal,” pungkas Kepala Basarnas.(jos/ono/wak)