Ari Putro Cahyono warga Rungkut Lor Surabaya awalnya marah-marah saat ketinggalan pesawat AirAsia QZ8501, tapi kini dia menganggap sebagai mukjizat.
Ari Putro Cahyono salah satu calon penumpang AirAsia QZ8501 pada Radio Suara Surabaya, Minggu (28/12/2014) menceritakan, mengapa dia bersama 9 anggota keluarganya ketinggalan penerbangan pesawat AirAsia QZ8501 dari Surabaya tujuan Singapura ini.
“Saya awalnya tidak tahu kalau sebenarnya terlambat. Karena ada pemberitahuan mendadak dari Air Asia lewat email kalau jadwal dimajukan Minggu pukul 05.20 WIB dari jadwal semula Minggu pukul 07.00 WIB,” katanya
Kata Ari, jadwal tersebut diubah oleh pihak AirAsia melalui email pada Sabtu malam. “Tapi saya kebetulan sedang tidak mengecek email,” ujarnya
Ari mengaku sempat kesal dan marah-marah karena ia merasa pemberitahuan ini sangat mendadak, sehingga dia bersama rombongan keluarganya yang berencana berlibur ke Singapura jadi kacau.
“Pada akhirnya atas kesepakatan dengan pihak AirAsia jadwal penerbangan saya diubah menjadi pukul 13.00 WIB, siang harinya,” kata Ari
“Saya bersama keluarga ingin berlibur ke Singapura sampai tanggal 3 Januari. Rencana ini sudah disusun dari satu tahun yang lalu sama keluarga,” katanya
Namun dia beserta keluarga memutuskan untuk membatalkan keberangkatan mereka pukul 13.00 WIB setelah mengetahui kabar buruk dari pesawat yang akan ia naiki sebelumnya QZ8501 hilang kontak.
“Kami Nggak jadi berangkat, sudah hilang nyali. Meskipun anak-anak saya sempat kecewa. Tapi kejadian ini saya ambil hikmatnya, sebagai mukjizat dan jadi kado Natal terindah,” ungkap Ari.
Meski Ari bersama keluarganya batal terbang dengan AirAsia QZ8501 yang diberitakan hilang kontak, tapi dia berharap agar pesawat berpenumpang 155 orang ini segera diketemukan. (dop/ipg)