Banjir air bercampur lumpur setinggi 80 centimeter hingga 1 meter di pemukiman Desa Gempolsari RT 10 RW 2, Kecamatan Tangggulangin, Kamis (25/12/2014), disebabkan jebolnya 2 tanggul.
Akhirnya, warga yang berada di area terdampak lumpur lapindo terpaksa harus mengungsi di Kantor Balai Desa Gempolsari. Penyebabnya bukan hanya karena hujan, melainkan disebabkan dua titik tanggul kolam penampungan lumpur lapindo yang jebol.
“Dua titik yang jebol semalam itu, titik 73A dan 73B di Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin,” kata Dwinanto Hesty Prasetyo Humas Badan Penanggulangn Lumpur Sidoarjo (BPLS), saat dihubungi suarasurabaya.net, Jumat (26/12/2014).
Dwinanto mengatakan, jebolnya tanggul titik 73B Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, baru diketahui, Jumat (26/12/2014) pagi, saat dilakukan pengecekan oleh beberapa pekerja BPLS. Bahkan, jebolnya tanggul titik 73B lebih parah lagi.
“Air campur lumpur di titik 73B cukup deras dan mengalir mengarah kolam penampungan lumpur baru dekat rumah warga Desa Gempolsari. Untuk titik 73A masih mengalir, tapi tidak begitu deras,” ujarnya.
Hingga saat ini, BPLS masih belum melakukan tindakan terkait jebolnya dua tanggul titik 73A dan 73B Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. (riy/ono/rst)