Banjir Lumpur yang terjadi di Dusun Dok Sulur, Desa Ranu Bedali, Kecamatan Ranuyoso diakibatkan lereng Gunung Lemongan dalam kondisi gundul.
Hendro Wahyono Kabid Pencegahan, Kesiapsiagan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Rabu (24/12/2014) mengatakan, banjir Lumpur yang terjadi di curah atau sungai mati telah menyeret Fatonah (65) yang ditemukan tewas dan Sumarsih (19) yang kondisinya hamil 7 bulan masih belum ditemukan.
“Peristiwa banjir lumpur ini baru pertama kali terjadi di sana. Sebeumnya tidak pernah terjkadi bencana seperti ini. Setelah kita lakukan pengecekan ke lokasi, ternyata di lereng Gunung Lemongan memang gundul. Tidak ada tanaman penyangga yang mencukupi,” katanya.
Dengan kondisi lereng Gunung tanpa pohon penyangga dan penahan air ini, lanjut Hendro Wahyono, maka ketika hujan deras dapat menyebabkan air langsung meluncur turun begitu saja.
“Seperti layaknya kita menyiram air menggunakan gayung, sehingga air pun meluap secara tiba-tiba,” paparnya.
Dari pantauannya, tanaman penyangga di lereng Gunung Lemongan, yang tersisa hanya bekas tebangan saja. Vegetasinya adalah tanaman bambu yang sebenarnya sangat baik untuk penahan air.
“Banyak yang ditebang. Untuk itu, dalam rakor mendatang akan kita bahas persoalan ini dengan instansi terkait agar kejadian yang sama tidak terulang,” ujarnya.
Hal tersebut bisa diupayakan sesegera mungkin untuk melakukan penghijauan. Terlebih, saat musim penghujan yang merupakan waktu terbaik untuk melakukan penanaman pohon.
“Kami juga mengimbau kepada warga, agar tidak menebang pohon sembarangan. Karena, hal itu akan membahayakan dan berpotensi bencana seperti yang terjadi hingga menyebabkan nyawa saudara kita melayang,” pungkas Hendro Wahyono. (her/ono/rst)
Teks Foto :
– Potret Gunung Lemongan.
Foto : Sentral FM.