Sejumlah aktivis peduli sejarah dan budaya Lumajang yang tergabung dalam MPPMT (Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur) datang ke Kantor Pemkab Lumajang, Senin (22/12/2014).
Mereka berdandan ala pocong dan sebagian lainnya menggotong keranda mayat tepat di depan Kantor Pemkab Jl. Alun-Alun Utara.
Dari pantauan Sentral FM, tepat di depan Kantor Pemkab, para aktivis ini mulai meneriakkan orasi yang berisi desakan kepada Pemkab Lumajang untuk segera mengambil upaya pelestarian situs cagar budaya yang ada di Kota Pisang ini.
Di antaranya, Situs Biting di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Situs Candi Agung di wilayah Kecamatan Randuagung, Situs Gedong Putri di Kecamatan Candipuro, Situs Kedungmoro di Kecamatan Kunir yang setahun lalu baru ditemukan dan belum dilakukan eksavasi.
Mansyur Hidayat, Ketua LSM MPPMt dalam orasinya menyampaikan, pemerintah daerah yang seharunya berkepentingan untuk melakukan pelestarian dan perlindungan, selama ini belum melakukan upaya apapun.
“Bahkan, Perda Cagar Budaya juga belum diimplementasikan untuk kepentingan itu. Sekarang, kita ingin ketemu dan berdialog dengan pemerintah guna menyampaikan aspirasi ini,” katanya.
Orator lainnya mencontohkan, Situs Kedungmoro di Kecamatan Kunir sejak setahun lalu ditemukan, belum sedikitpun diperhatikan pemerintah. Khususnya, untuk kepentingan pembebasan lahan demi kepentingan perlindungan dan pelestariannya.
“Jika tidak segera dilakukan upaya penyelamatan, bisa-bisa situs Candi Agung akan hilang dan rusak,” paparnya.
Selanjutnya, para aktivis ini membacakan surat terbuka untuk pemerintah, dalam hal ini Pemkab Lumajang dan BPCB Trowulan. Surat terbuka ini berisi desakan agar kegiatan-kegiatan untuk penyelamatan situs cagar budaya segera dilakukan.
Setelah itu, digelar aksi teatrikal dimana perwujudan pocong dan keranda mayat mewujudkan belum adanya empati pemerintah daerah dan BPBC Trowulan untuk segera melakukan upaya demi pelestarian dan penyelamatan cagar budaya di Kabupaten Lumajang. (her/ono/ipg)
Teks Foto :
– Unjuk keprihatinan aktivis peduli cagar budaya di depan Kantor Pemkab Lumajang dengan aksi teaterikal pocong dan keranda mayat.
Foto : Sentral FM