
Pengerjaan tanggul kolam penampungan lumpur lapindo di titik 73B Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, sejak Jumat (19/12/2014) sore kemarin sudah selesai, tapi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), belum bisa menjamin ketahanannya tanggul.
“Pada prinsipnya bisa terjadi jebolan kembali. Meski sudah melakukan pengerjaan di tanggul di titik 73B,” kata Dwinanto Hesty Prasetyo, Hubungan masyarakat Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, kepada suarasurabaya.net, Senin (22/12/2014).
Dwinanto Hesty Prasetyo juga menjelaskan, tanggul bisa jebol kembali karena debit endapan lumpur terus-menerus bertambah di kolam penampungan lumpur lapindo. Untuk menanggulangi hal tersebut, BPLS harus melakukan pengerjaan dengan pembuatan tanggul baru.
“Tanggul baru itu nantinya akan sampai mengarah ke titik tanggul 68. Agar debit lumpur di kolam penampungan titik 73 bisa berkurang, setelah dialirkan di kolam penampungan baru,” ujar dia.
Sementara itu, hingga kini BPLS masih terus melakukan pengerjaan dengan pembuatan tanggul baru dari Desa Kaliketapang hingga Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Walaupun tanggul baru tersebut belum sepenuhnya sampai ke titik 68 Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, namun lumpur di kolam penampungan titik 73B sudah dialirkan ke kolam penampungan yang belum jadi. (riy/rst).
Teks Foto :
– Lumpur yang ada di kolam penampungan lumpur lapindo titik 73B Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin, terus dialirkan di kolam penampungan yang belum jadi.
Foto : Bruriy Susanto suarasurabaya.net.