Sabtu, 23 November 2024
Hari Penyandang Cacat Internasional

Cacat Tak Jadi Halangan Tiga Orang Ini Belajar Menyelam

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
Para penyandang cacat saat diajak menyelam di kolam renang Surabaya Plaza Hotel. Foto: Klub A2DC untuk suarasurabaya.net

Ada banyak cara untuk merayakan Hari Penyandang Cacat Internasional (International Day of Person with Disabilities) yang diperingati setiap tanggal 3 Desember. Satu diantaranya yang dilakukan Arek Arek Diving Club (A2DC) sebuah komunitas pecinta olahraga selam di Surabaya.

Anggota klub ini mengajak para penyandang cacat untuk mencoba olah raga selam. Mereka berbagi pengetahuan seputar olahraga selam, sekaligus mengajak tiga orang penyandang cacat untuk merasakan sensasi bernafas dan melayang di bawah air.

Hani, Oki, dan Arifin, tiga orang penyandang cacat ini mendapatkan pengarahan, sebelum akhirnya menyelam di kolam renang Surabaya Plaza Hotel, dengan kedalaman empat meter.

Satrio, anggota A2DC mengatakan, sebelum melakukan penyelaman, tiga orang penyandang cacat ini awalnya diberi pengenalan dan fungsi alat-alat selam (diving equipment) antara lain Bouyancy Control Device (BCD), fin (sepatu katak), masker dan regulator untuk bernafas di dalam air.

“Teman-teman anggota A2DC ini juga dicontohkan bagaimana cara membersihkan masker di dalam air, sebelum akhirnya mereka mengajak para penyandang cacat menyelam,” kata Jimmy Lengkong Dive Instructure (Instruktur Menyelam). kepada wartawan, Sabtu (20/12/2014).

Dia menambahkan, memang bukan hal mudah bagi Hani, Oki dan Arifin untuk mencoba olah raga selam. Saat mengenakan alat-alat selam seperti BCD dan fin, tentu saja mereka membutuhkan pertolongan dari buddy (Pendamping). Tapi, hal positif dari ketiga penyandang cacat yang juga anggota National Paralympic Committee (NPC) yakni mereka sangat bersemangat dan tidak mudah menyerah.

“Saya melihat semangat mereka yang membara, jadi saya sebagai buddy (pendamping) juga ikut semangat mendampingi,” ujarnya.

Selama tiga kali latihan, kata satrio, Hani dan Oki menunjukkan perkembangan yang pesat. Latar belakang keduanya yang juga atlet lari berprestasi ini cukup membantu mereka untuk bisa seimbang bergerak di dalam air. Mereka juga telah lancar mempraktikkan ear equalizing (menyetarakan tekanan di gendang telinga).

Begitu juga yang terjadi pada Arifin. Meski agak susah beradaptasi masuk ke dalam air, Arifin tidak putus asa. Atlet tolak peluru NPC ini betul-betul memperhatikan setiap arahan dari buddy.

“Memang agak susah kalau belum terbiasa dengan air, takut air. Tapi itu bukan masalah, bisa adaptasi,” kata Jimmy. (wak/fik)

Teks Foto:
– Para penyandang cacat saat diajak menyelam di kolam renang Surabaya Plaza Hotel.
Foto: Klub A2DC untuk suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs