Berkaca pada kejadian penyanderaan siswi kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Tlogo Patut 2, Gresik, Rabu (17/12/2014) kemarin. SDN Tlogo Patut 2, Gresik berusaha untuk meningkatkan kemanan di lingkungan sekitarnya.
Kustiningsih Kepala SDN Tlogo Patut 2, Gresik mengatakan, akan menambah satu petugas yang fokus dalam penjagaan.
“Setelah kejadian itu, kami akan membentuk program pos pengamanan sekaligus mengangkat satu penjaga lagi,” katanya saat diwawancarai Radio Suara Surabaya, Kamis (18/12/2014).
Dia menambahkan, pasca kejadian itu beberapa siswa masih merasa shock. Sehingga, untuk sementara ini pengamanan di SDN Tlogto Patut 2, Gresik masih dibantu oleh beberapa petugas kepolisian Gresik agar kejadian tersebut tidak terulang.
“Pihak sekolah juga memberi semangat dan mengimbau kepada siswa siswi agar lebih mawas diri kepada orang asing yang tidak dikenalnya,” tambahnya.
Sekadar diketahui, penyanderaan yang dialami Zahriani Putri Agustin (Rani) siswi kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Tlogo Patut 2, Gresik, terjadi pada saat Gunawan penjaga sekolah sedang menyiram tanaman, sedangkan gerbang sekolah saat kejadian sudah tertutup namun tidak terkunci. Sehingga Fuad Ahmad pelaku penyanderaan masuk dan menyandera Rani.
“Saat Rani menjerit, Pak Gunawan sudah berusaha menolong. Tapi diancam oleh pelaku dengan kalimat: Kalau saya mati, anak ini mati!,” paparnya.
Drama penyanderaan ini pun berakhir setelah proses negosiasi. Pelaku minta diantarkan ke Pelabuhan Tanjung Perak untuk pulang ke kampung halamannya di Lombok, tapi di tengah perjalanan dihadang polisi dan dieksekusi. Pelaku akhirnya ditembak mati, sedangkan Rani selamat, meski sempat terluka kena goresan pisau pelaku di lehernya.(ono/ipg)