Warga korban lumpur Lapindo asal Desa Gempolsari RT 10 RW 2, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo masuk peta area terdampak, yang Selasa (16/12/2014) malam berada di pengungsian Kantor Balai Desa Gempolsari, sebagian kembali ke rumah membersihkan lumpur.
Terutama warga yang laki-laki kembali ke tempat tinggalnya kini mulai membersihkan rumahnya yang terendam banjir setinggi 40 centimeter, akibat dari hujan deras dan luberan air campur lumpur dari tanggul titik 73.
“Yang kembali ke rumah dan sedang tidak bekerja, sekarang ya harus membersihkan lantai yang kotor penuh air campur lumpur,” kata Solikhin kepada suarasurabaya.net, Rabu (17/12/2014).
Solikhin menjelaskan, apabila warga masih menetap di pengungsian Kantor Balai Desa Gempolsari, maka kondisi rumah akan semakin parah. Sebab, rumah yang tergenang banjir air campur lumpur tidak secepatnya dibersihkan, akan cepat kering.
“Kalau air campur lumpur yang di lantai sudah kering akan susah dibersihkan,” ujar Solikhin salah satu warga korban Lapindo yang sampai sekarang belum mendapatkan pelunasan pembayaran ganti rugi.
Sekadar diketahui, warga korban lumpur Lapindo yang tinggal di Desa Gempolsari RT 10 RW 2 Kecamatan Tanggulangin, sekitar 100 jiwa 25 Kepala Keluarga 20 bangunan rumah. Mereka rata-rata baru mendapatkan pembayaran cicilan 20 persen dan masih kurang 80 persen. Bahkan, ada empat warga yang belum menerima pembayaran sama sekali dari PT Minarak Lapindo Jaya. (riy/ipg)
Teks Foto :
– Warga korban lumpur lapindo Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, bersih-bersih rumah dari air campur lumpur yang masuk ke rumahnya.
Foto : Bruriy Susanto suarasurabaya.net.