Volume Lumpur di Tanggul Lapindo Mulai Menyusut

Debit volume air di tanggul kolam penampungan lumpur lapindo titik 34-35 Desa Pejarakan Kecamatan Jabon, dan titik 21 Desa Siring Kecamatan Porong sudah mulai berkurang. Hal ini setelah Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mulai melakukan pengaliran lumpur dari kolam-kolam penampungan itu.

“Awalnya debit volume air di kolam penampungan lumpur lapindo titik 33, 34, dan 35 sudah sejajar dengan bibir tanggul, kini sudah berkurang satu meter 25 centimeter,” kata Dwinanto Hesty Prastyo Kepala Humas BPLS, saat dihubungi suarasurabaya.net, Senin (15/12/2014).

Dwinanto mengatakan, sejak dilakukan pengerjaan sudah tiga pekan terakhir, mulai dengan pengerukan endapan lumpur di titik 21 dengan membuat alur untuk pembuangan air ke sungai porong.

Serta pembuangan air di kolam penampungan lumpur lapindo titik 33 Desa Mindi, Kecamatan Porong dan titik 34 dan 35 Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, kondisi saat ini sudah tidak kritis.

“Untuk melakukan pengerjaan pengerukan dan pembuangan air lumpur ke sungai porong memaksimalkan mesin pompa dan alat ekskavator,” ujar Dwinanto.

Meski sudah melakukan pengerjaan tanggul dan pembuangan air lumpur ke sungai porong. Namun, kondisi tanggul dan kolam penampungan tidak sepenuhnya dijamin aman. Apabila, BPLS tidak melakukan pengerjaan sama sekali.

“Saat ini aman, tapi itu bukan suatu jaminan. Karena, jika turun hujan, otomatis air di kolam penampungan terus bertambah, dan tidak ada pengerjaan, maka kondisinya kembali kritis,” ujar dia. (riy)

Teks Foto : Mesin pompa di kolam penampungan lumpur lapindo titik 25 Desa Renokenongo, Kecamatan Porong yang difungsikan untuk mengurangi debit volume air lumpur yang dibuang ke sungai porong.
Foto : Bruriy Susanto suarasurabaya.net