Rabu, 23 Oktober 2024

Kasal Kukuhkan KRI John Lie-358

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Foto: Dispen AL

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio mengukuhkan nama KRI John Lie-358 dalam suatu upacara militer di Dermaga Samudera, Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/12/2014).

Pengukuhan kapal perang bernomor lambung 358 tersebut ditandai dengan pernyataan pengukuhan KRI John Lie-358, dilanjukan dengan penekanan tombol sirine dan dibukanya selubung nama KRI John Lie-358 oleh Kasal selaku Inspektur Upacara (Irup). Pada saat itu juga dikibarkan bendera hias, gauk dua unit kapal perangpun langsung meraung kencang, yakni KRI John Lie-358 dan KRI Tombak-629.

Upacara juga diwarnai dengan penyematan pakaian adat oleh Ketua Adat Sulut Pendeta W.A.Roeroe yang mantan Ketua Senode kepada komandan KRI John Lie-358 Kolonel Laut (P) Antonius Widyoutomo, dilanjutkan penyerahan foto John Lie oleh pimpinan adat kepada Kasal untuk diteruskan lagi kepada Komandan KRI. Selain itu juga dilakukan penyerahan lonceng oleh Kasal kepada Komandan KRI John Lie-358, tarian Kolosal (Tarian Kabasaran Dan Maengket), Acara Adat “Mangalei”, pemecahan kendi dan adat “Marambak” diakhiri pemecahan dan pemercikan air buah kelapa merah ke arah haluan KRI John Lie-358 oleh Ketua Umum Jalasenastri Ny. Penny Marsetio.

Sebagai acara tambahan, panitia telah mengemas dan menyuguhkan sebuah tarian kolosal Masamper, serta menampilkan paduan suara para Mahasiswa-Mahasiswi Universitas Manado (Unima), serta doa berbahasa daerah Manado dipimpin Ketua Adat.

KRI John Lie-358 yang dikomandani Kolonel Laut (P) Antonius Widyoutomo ini hadir di Indonesia bersamaan dengan KRI Usman Harun-359, telah disambut oleh Kasal di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 25 September silam.

Kala itu, KRI tersebut disambut dengan tari Jaipongan dari Jawa Barat dilanjutkan pengalungan bunga oleh Kasal sebagai ucapan selamat datang kepada Komandan KRI John Lie-358 dan KRI Usman Harun-359 yang telah berhasil menyeberangkan kapal perang dari Inggris.

Seperti halnya KRI Bung Tomo-357 dan KRI Usman Harun-359, KRI John Lie-358 merupakan Kapal Perang produksi BAE System Maritime Naval Ship Inggris yang dibeli oleh pemerintah Indonesia, tiba di Indonesia setelah menempuh perjalanan mengarungi samudera sejauh 9740 Nautical Mile dengan masing-masing membawa 87 ABK Perwira, Bintara dan Tamtama.

KRI John Lie-358 mempunyai Spesifikasi berat tonase 1,940 ton dengan panjang keseluruhan 95 meter, lebar 12,8 meter, dengan tenaga penggerak mesin 4 X Man B&W ruston diesel engine yang dapat menyemburkan tenaga hingga berkecepatan mencapai 30 knot dengan daya jelajah 9.000 km.

Nama KRI John Lie diambil dari nama seorang Pahlawan Nasional Indonesia etnis Tionghoa kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 9 Maret 1911, yakni Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie Tjeng Tjoan, atau yang lebih dikenal sebagai Jahja Daniel Dharma. Terdapat versi lain atas tanggal lahirnya yaitu 11 Maret 1911.

Prestasi John Lie tiada taranya di Angkatan Laut. Ia adalah Panglima Armada (TNI AL) pada puncak-puncak krisis eksistensi Republik, yakni dalam operasi-operasi menumpas kelompok separatis Republik Maluku Selatan, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, dan Perjuangan Rakyat Semesta.

Ia meninggal dunia karena stroke pada 27 Agustus 1988 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Atas segala jasa dan pengabdiannya, ia dianugerahi Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Soeharto pada 10 Nopember 1995, Bintang Mahaputera Adipradana dan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2009.(tok)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Rabu, 23 Oktober 2024
27o
Kurs