Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya lebih memilih membangun reservoir atau bangunan penampung air ketimbang membeli genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik.
“Genset itu sudah jadi kajian lama, kalau genset maka perlu yang kapasitasnya besar, jadi kami milih bangun reservoir ketimbang genset,” kata Ashari Mardiono, Direktur Utama PDAM Kota Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Sabtu (13/12/2014).
Menurut dia, reservoir ini dipilih karena gangguan listrik yang dialami PDAM tiap tahun rata-rata hanya 31 jam. “Sehingga cukup kecil gangguan tiap tahunnya,” kata dia.
Padahal dengan membangun reservoir maka lebih murah dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan jika ada gangguan suplai air.
Saat ini, PDAM Kota Surabaya telah memiliki 12 titik reservoir dengan kapasitas 63 ribu meter kubik. Angka ini memang masih sangat kecil karena kebutuhan air di Surabaya perharinya mencapai 800 ribu meter kubik.
Karenanya, PDAM berencana membangun 13 titik reservoir baru yang tersebar di seluruh wilayah di Surabaya. “Target kita 2018 kami sudah memiliki 25 titik reservoir,” kata dia.
Sekadar diketahui, akibat pemeliharaan rutin yang dilakukan PLN, suplai listrik ke PDAM hari ini terputus. Akibatnya, PDAM hari ini tidak bisa memberikan suplai air bagi 250 ribu pelanggannya. (fik)