Belajar tentang kejujuran tidak harus diawali dengan hal-hal yang besar. Tetapi dapat diawali dengan hal-hal kecil, seperti misalnya soal membuang sampah. Dari hal sederhana itu, kejujuran dapat dipelajari lalu diterapkan. Hal ini ditegaskan Dra. Muntiani Kepala SMAN 14 Surabaya.
“Setiap hari, setiap kelas punya tugas membersihkan sampah dan menyiram tanaman yang ada dilingkungan sekitar kelas siswa masing-masing. Kalau ketahuan ada sampah, tetapi tidak ada yang mengaku, maka mereka sekelas akan mendapat sanksi,” terang Muntiani.
Jika itu terjadi, tambah Muntiani, maka setiap siswa akan merasa malu jika membuang sampah tidak pada tempatnya. “Apalagi jika mereka telah melakukan, tetapi malah tidak mau mengakui. Maka sanksi sosial akan mereka alami,” tukas Muntiani.
Oleh karena itu, setiap siswa sejak mulai kelas 1, sudah dipahamkan bagaimana sanksi sosial yang tidak lain dari kawan-kawan mereka sendiri, akan mereka terima jika tidak jujur. “Kami percaya dengan cara seperti itu, anak-anak ini bakal tumbuh kesadaran untuk jujur. Minimal dilingkungan sekolahnya,” ujar Muntiani.
Tidak hanya itu, sejumlah agenda kegiatan yang dimakusudkan untuk para siswa, di SMAN 14 Surabaya, juga sejak awal ditanamkan untuk bertindak jujur selaku pelaksana kegiatan.
“Mulai dari membuat laporan pertanggungjawaban hingga pelaksanaan kegiatan seluruhnya harus dipertanggungjawabkan. Ini juga proses pembelajaran. Agar tidak tergiur korupsi dan melakukan kecurangan,” pungkas Muntiani pada suarasurabaya.net, Selasa (9/12/2014).(tok/ipg)