Pengunduran diri Airlangga Hartarto calon Ketua Umum Golkar semakin mempermulus jalan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum Golkar periode 2014-2019.
“Airlangga mundur karena melihat kenyataan di lapangan. Awalnya akan terjadi pertarungan keras, tapi tidak terjadi dan aman saja. Demokrasi sudah dilakukan, dalam proses boleh berbeda pendapat, kalau sudah diambil keputusan, harus dijalankan,” Kata Ahmadi Noor Supit ketua Pelaksana Munas IX Golkar di arena Munas Golkar, Hotel Westin, Nusa Dua Bali.
Menurutnya, sampai sejauh ini akan ada aklamasi dan Munas berjalan baik. Sedangkan pengunduran diri Airlangga, lanjut Ahmadi, dinilai tak mampu jalankan strategis dalam berpolitik.
“Seorang calon ketua umum harus memiki dan bisa mengatur strategi. Dalam politik harus bisa merekayasa untuk menang. Kalau tidak bisa merekayasa, itu bodoh,” katanya seperti dilansir Antara, Selasa (2/12/2014).
Meski demikian, dia menyarankan kepada Ical untuk mengakomodir Airlangga dalam kepengurusan partai.
“Saya imbau ketum agar mengakomodir Airlangga karena dia terima kenyataan meskipun mundur. Dia mengakui Munas sah secara konstitusi,” kata Ketua Badan Anggaran DPR RI itu.(ant/ono/fik)