Kemenkes Prediksi Lonjakan Kasus DB di Tahun 2015

Kementerian Kesehatan memprediksi akan terjadi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2015.

Penyebabnya, karena bertepatan dengan pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan minta masyarakat lebih waspada.

Di Surabaya sendiri ada tiga kecamatan yang menjadi lokasi yang sering terserang demam berdarah. Tiga kecamatan itu adalah kecamatan Sawahan Tambaksari dan Tandes.

Data di Dinkes Kota Surabaya beberapa tahun tahun terakhir.

Tahun 2010 jumlah penderita DB 3.379 orang dengan 13 orang meninggal.
Tahun 2011 jumlah penderita DB 1.008 orang dengan 7 orang meninggal.
Tahun 2012 jumlah penderita DB 1.091 orang dengan 6 orang meninggal.
Tahun 2013 jumlah penderita DB 2.207 orang dengan 19 orang meninggal. Puncak serangan DB pada bulan April sebanyak 526 kasus.
Tahun 2014 jumlah penderita serangan DB 747 orang dengan 16 orang meninggal.

Jumlah penderita Demam Berdarah (DB) di Semester awal 2014, mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan semester pertama tahun 2013 lalu. Namun dengan jumlah meninggal yang mencapai 16 orang dari 747 penderita, merupakan hal yang memperihatinkan. Artinya banyak faktor yang menjadi penyebabnya, bisa karena faktor orang tua yang kurang tanggap, gejala perubahan serangan, dan bisa jadi virusnya bermutasi.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, diketahui selama bulan Januari hingga Maret 2014, terdapat 146 kasus DB. Sedangkan awal tahun 2013 lalu jumlah penderita DB dari Januari hingga Maret mencapai 815 kasus.

Mira Novia Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, mengatakan, penurunan jumlah kasus DB yang terjadi di Surabaya karena cuaca di awal tahun 2014 ini tidak se-ekstrim tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, hujan turun tidak konstan setiap harinya. Sehingga, nyamuk berkembang dengan pesat karena habitatnya di air yang bersih dan tenang tidak ada gangguan(ss/nif/ipg)