Sabtu, 23 November 2024

Jokowi Diminta Hapus Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di delapan negara mendesak Joko Widodo Presiden untuk menghapus Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN), saat Presiden melakukan video conference dengan para TKI, Minggu (30/11/2014).

Presiden bertatap muka dengan sejumlah TKI di Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Singapura, dan Mesir. Namun Presiden tidak bisa berbicara langsung dengan TKI di Arab Saudi karena gangguan teknis.

Mendengar permintaan para TKI tersebut, Presiden langsung menyanggupi untuk menghapus KTKLN.

“Masalah sudah disampaikan, sudah kita catat. Saya hanya ingin menyampaikan satu saja, yang terakhir, KTKLN dihapus, sudah!,” kata Jokowi, sebelum menutup acara video conference di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana, Jakarta, Minggu (30/11/2014).

Permintaan penghapusan KTKLN diajukan hampir semua TKI di berbagai negara. Perwakilan TKI di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, Korea Selatan, Mesir, Arab Saudi dan Hongkong menuntut masalah KTKLN.

“Yang kita minta penghapusan Pak, bukan direvisi karena KTKLN telah membebani baik secara moril maupun materil,” kata Aldi Abdurrahman perwakilan TKI yang berada di Brunei.

Sebelumnya, Nusron Wahid Kepala BNP2TKI berjanji merevisi KTKLN saat menjawab permintaan wakil TKI di Hongkong, Malaysia, Singapura, Brunei, Taiwan, Korea Selatan dan Mesir.

Para TKI menilai KTKLN yang ada saat ini telah membuat sejumlah orang memeras mereka dan memunculkan pungli.

Diberitakan sebelumnya, puluhan perwakilan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri, Minggu (30/11/2014) mencurahkan isi hatinya (Curhat-red) kepada Joko Widodo (Jokowi) Presiden melalui video conference.

Video conference yang digelar sekitar pukul 15.00 WIB di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jokowi berkomunikasi langsung dengan TKI yang ada di sejumlah negara. (jos/wak)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs