Jawa Timur siap menjadi tuan rumah dalam Muktamar NU tahun 2015 mendatang. Pernyataan ini disampaikan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur ketika menghadiri pengukuhan Guru Besar bagi KH Said Aqil Siradj di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, Sabtu (29/11/2014).
Menurut Gus Ipul, panitia Muktamar saat ini sedang menggodok tiga tempat yaitu di Medan, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur. “Saya berharap bisa di Jatim, kami sudah siap, bahkan empat pesantren di Jombang sudah siap jika ditunjuk sebagai tuan rumah,” kata Gus Ipul.
Untuk mendukung pelaksanaan Muktamar di Jawa Timur, bahkan Soekarwo Gubernur Jawa Timur, serta Bupati Jombang juga sudah menyatakan persetujuaanya dan berniat memberikan bantuan untuk mensukseskan gelaran Muktamar.
Muktamar kata Gus Ipul, sangat penting digelar di Jawa Timur karena provinsi ini memiliki jumlah pesantren NU terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, warga NU juga banyak dari Jawa Timur.
“Para pendiri NU dan makam para pendiri NU mayoritas juga di Jatim,” kata dia. Dengan muktamar di Jawa Timur, Gus Ipul berharap NU bisa mengambil berkah dari para pendiri NU.
Sementara itu, KH Said Aqil Siradj sendiri dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Tasawuf. Pengukuhan kiai kelahiran Cirebon Jawa Barat ini dilakukan dalan rapat terbuka senat yang dipimpin Prof Abdul A’la Rektor UIN Sunan Ampel dan tercatat sebagai Guru Besar ke 47 yang dikukuhkan di UIN Sunan Ampel.
Orasi ilmiah yang dibacakan di depan civitas academika dan undangan, Said Aqil mengupas tasawuf sebagai revolusi spiritual dalam kehidupan masyarakat modern.
“Masyarakat yang modern sekarang ini lebih membutuhkan tasawuf daripada masyarakat yang lalu. Dulu masyarakat masih terkendali, dan masih bisa menemukan jati dirinya. Menganggap materi atau kehidupan dunia sebagai pelengkap yang hanya memberikan kenikmatan sementara,” kata Said. (fik)