Komisi X DPR temukan kekurang siapan guru dalam menjalankan kurikulum 2013 menjadi masalah mendasar dalam proses mengajar di seluruh sekolah yang ada. Temuan ini diketahui dari hasil kunjungan spesifik yang digelar Komisi X di kantor Gubernur Jawa Timur, Jumat (28/11/2014).
“Setidaknya ada dua masalah mendasar penerapan kurikulum 2013, diantaranya adalah kurang siapnya tenaga guru untuk menjalankan kurikulum ini,” kata Ridwan Hisjam, pimpinan Komisi X ketika memimpin kunjungan spesifik.
Menurut dia, anggota DPR periode sebelumnya sebenarnya sudah mengingatkan pentingnya kesiapan menjalankan kurikulum 2013. Tapi ketergesaan menjadikan kurikulum baru ini dijalankan tanpa adanya kesiapan khususnya dari para guru.
Selain kurang siapnya guru, masalah utama dari pelaksanaan kurikulum 2013 adalah belum semua daerah memiliki buku babon atau buku panduan bagi guru maupun buku siswa. “Di Jawa Timur ini baru 17 kabupaten/kota yang sudah punya,” kata dia.
Meski banyak kekurangan, tapi dalam kunjungan spesifik ini, Komisi X mendapatkan masukan dari para Guru mulai SD hingga SMA akan pentingnya melanjutkan penerapan kurikulum 2013. “Jadi kurikulumnya sudah bagus, tinggal persiapannya saja yang harus ditingkatkan,” kata dia.
Sementara itu, kunjungan spesifik dari Komisi X sendiri juga dihadiri Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur, Kepala Dinas Pendidikan, serta perwakilan guru SD-SMA. (fik/ipg)