Pemerintah Kota Surabaya terus percepat pembangunan frontage road atau jalur lambat pada sisi barat Jl Ahmad Yani sepanjang 3,6 kilometer dari kawasan Bundaran Waru hingga ke Wonokromo. Hingga saat ini, dari 85 persil lahan untuk frontage road, sudah lebih dari separuh sudah berhasil dibebaskan.
“Yang sudah ada ini kita targetkan pertengahan Desember sudah selesai dibangun, tapi yang didahulukan adalah pembangunan saluran airnya, untuk aspalnya mungkin setelah saluran air selesai,” kata Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, (27/11/2014).
Saluran air, kata dia, sengaja didahulukan karena di beberapa titik kawasan itu memang rawan terjadi genangan banjir. Risma mencontohkan di bawah jembatan Mayangkara Wonokromo rawan terjadi genangan jika musih hujan sehingga pembangunan frontage road di depan Royal Plasa mengutamakan untuk merampungkan saluran airnya.
Sementara itu, untuk mempercepat pembebasan lahan, Pemerintah Kota Surabaya saat ini juga telah mengantongi Legal Opinion dari Kejaksaan Tinggi untuk segera merampungkan proses pembebasan beberapa persil tanah negara yang ada di sepanjang frontage road.
Untuk pembangunan fisik, pemerintah juga menerapkan sistem denda bagi kontraktor yang tak bisa melakukan pembangunan sesuai dengan kontrak. (fik/ipg)