Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri mengapresiasi keberhasilan Surabaya dalam menciptakan pelayanan publik yang mudah, cepat dan transparan. Apresiasi ini disampaikan langsung Tjahjo ketika meninjau pelayanan perizinan di kantor Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap Surabaya di Jl Menur, Rabu (26/11/2014)
“Surabaya bisa menjadi daerah percontohan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Saya minta Semarang, Bandung, dan Medan agar datang dan belajar ke Surabaya. Kalau kota dan kabupaten lainnya di seluruh Indonesia bisa seperti ini kan enak. Masyarakat juga nggak capek,” kata Tjahjo.
Menurut dia, kedatangannya ke Surabaya untuk menindaklanjuti arahan dari presiden agar para menteri dan pejabat Eselon I turun ke bawah untuk melihat langsung kondisi di lapangan sehingga bisa memetakan masalah.
Sementara itu, Tri Rismaharini Walikota Surabaya mengatakan, selama ini, sudah ada banyak kepala daerah yang datang ke Surabaya untuk belajar dalam mengoptimalkan pelayanan publik.
“Banyak sekali kepala daerah yang datang ke Surabaya untuk belajar tentang perizinan online dan pengelolaan manajemen pemerintahan seperti e-budgeting. Kami terbuka. Saya senang teman-teman di Pemkot Surabaya bisa beri ilmu ke daerah lain,” kata walikota.
Sementara Eko Agus Supiadi, Kepala BKPPM Kota Surabaya mengatakan, dalam sehari, rata-rata berkas perizinan yang masuk ke UPTSA Kota Surabaya mencapai 400 perizinan. BKPPM merupakan lembaga yang membawahi UPTSA. “Dalam satu bulan bisa mencapai 7500 hingga 8000 perizinan,” ujarnya.
Menurut dia, selama ini, penyelesaian perizinan di UPTSA sudah sesuai dengan standar prosedur operation (SPO). Dia mencontohkan pengurusan Surat Keterangan Rencana Kota yang butuh waktu satu minggu. Sedangkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahana (TDP) juga bisa diurus tak sampai seminggu. (fik/rst)