Lembaga pendidikan Madrasah di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) saat ini terus berusaha mengejar kualitas agar setara dengan lembaga pendidikan umum lainnya.
“Upaya yang ditempuh, dengan membenahi kualitas tenaga pendidik sebagai softwarenya. Sementara, hardware melalui sarana dan prasarana pendidikan, secara bertahap akan terus diperbaiki,” kata H. Nuril Huda Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Rabu (19/11/2014).
Apalagi, menurut Nuril Huda saat ditemui dalam kegiatan pembinaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan madrasah di Yayasan Darul Falah, Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung, tenaga pendidikan di lingkungan Kemenag Kabupaten Lumajang sejauh ini jumlahnya semakin bertambah banyak.
“Jumlah lembaga Madrasah Negeri, hanya 5 lembaga saja. Paling banyak adalah swasta,” paparnya.
Nuril Huda juga menyampaikan, khusus untuk tenaga pendidik madrasah secara rutin dilakukan pembinaan agar bisa meningkatkan kompetensinya.
“Pembinaan ini difokuskan terhadap bagaimana bisa mendongkrak kemampuan tenaga pendidik. Contohnya, yang menyangkut kurikulum 13 terus dilakukan,” ujarnya.
Lebih khusus lagi, pendidikan di jenjang masdrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan madrasah Aliyah (MA) adalah porsi pendidikan keagamaan yang memiliki nilai plus.
“Meski demikian, tetap seimbang antara porsi Iptek dan Imtaq-nya. Tujuannya, agar anak didik tidak hanya dicekoki dengan Iptek saja, namun Imtaq-nya lemah. Anak didik juga tidak boleh hanya berbekal Imtaq saja, tanpa menguasai Iptek sebagai bekal bersaing kompetitif di masa mendatang,” demikian pungkas H. Nuril Huda. (her/ono/rst)